Sabtu 15 Mar 2014 04:15 WIB

Bebaskan Anggotanya, Boko Haram Serbu Maiduguri

Rep: dessy saputri/ Red: Taufik Rachman
Kelompok bersenjata Boko Haram Nigeria
Foto: PressTv
Kelompok bersenjata Boko Haram Nigeria

REPUBLIKA.CO.ID,MAIDUGURI -- Ratusan militan yang diduga merupakan kelompok Boko Haram menyerang kota Maiduguri. Suasana kota tersebut pun menjadi mencekam.

Menurut para saksi, ketika memasuki Maiduguri, para penyerang membagi kelompoknya dalam jumlah yang lebih kecil. Mereka kemudian menuju barak, kampus, dan tempat tinggal para pegawai negeri sipil.

Dilansir dari BBC, juru bicara militer mengatakan serangan tersebut dilakukan untuk membebaskan rekan-rekan mereka yang ditahan. Pihak militer pun menyerang kelompok tersebut, sehingga terjadi baku tembak di daerah dekat barak Giwa dengan para pemberontak. Pasukan angkatan udara pun dikerahkan dan beberapa orang yang diduga anggota Boko Haram telah tewas.

Sementara itu, sumber dari militer mengatakan puluhan tersangka militan tersebut akhirnya dibebaskan. Namun laporan ini belum juga dikonfirmasi oleh pihak militer. "Mereka menembaki rumah-rumah dan membunuh warga tak berdosa," kata warga lokal Jamila Yusuf.

Seorang wanita, warga sekitar, mengaku cemas akibat serangan yang dilakukan oleh kelompok Boko Haram. Mereka pun mengaku senang para anggota kelompok itu telah ditangkap.

Menurut Mayor Jenderal Olukolade, para penyerang terluka parah ketika mencoba membebaskan para tahanan. Sedangkan, empat tentara terluka dalam serangan ini.

Di tempat lain, Kelompok HAM mengatakan ratusan tersangka yang ditahan di barak Giwa telah tewas dan mendapatkan penyiksaan. Namun, penganiayaan ini dibantah oleh pihak militer. Sedangkan, menurut kepala HAM PBB, Navi Pillay, banyak warga Nigeria yang mengatakan pelanggaran HAM telah dilakukan oleh pasukan keamanan.

Serangan yang dilakukan oleh kelompok ini semakin meningkat akhir-akhir ini meskipun pemerintah telah menyatakan keadaan darurat di timur laut Nigeria pada tahun lalu. Human Rights Watch pun mengatakan serangan Boko Haram juga mempengaruhi populasi di wilayah tersebut.

Berdasarkan data dari PBB sendiri, sekitar 300 ribu orang telah meninggalkan rumahnya pada tahun lalu akibat serangan kelompok ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement