Senin 17 Mar 2014 10:45 WIB

75 Persen Warga Crimea Ingin Gabung dengan Rusia

Rep: Elba Damhuri/ Red: Bilal Ramadhan
A man holds a Soviet Union flag as he attends a pro-Russian rally at the Crimean parliament building in Simferopol March 6, 2014.
Foto: Reuters/David Mdzinarishvili
A man holds a Soviet Union flag as he attends a pro-Russian rally at the Crimean parliament building in Simferopol March 6, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, PEREVALNOYE-- Hasil awal referendum rakyat Crimea menunjukkan keinginan kuat bergabung dengan Rusia. Dari 96 persen suara yang sudah masuk hingga Senin (17/3) pagi waktu Indonesia, 75 persen di antaranya memilih bergabung dengan Rusia.

Data dari Komisi Pemulihan Umum Crimea mengungkapkan, sudah 100 persen suara masuk dan mayoritas rakyat Crimea memilih bergabung dengan Rusia. Dalam waktu dekat, hasil seluruh referendum akan diumumkan secara terbuka.

Crimea menggelar referendum menyusul terjadinya pergantian kekuasaan di Kiev, Ukraina, dari rezim pro Moskow menjadi pro Barat. Referendum memberikan dua pilihan, bergabung dengan Rusia atau menjadi negara merdeka, lepas dari Ukraina.

Rakyat Crimea menyambut suka cita hasil sementara referendum tersebut. "Kami pulang ke rumah. Crimea ada di Rusia," kata PM Crimea Sergey Aksyonov di hadapan massa yang merayakan kemenangan itu di Lapangan Lenin Simferopol, seperti dikutip CNN.

Lebih dari 50 persen penduduk Crimea beretnik Rusia, 25 persen Ukraina, dan 12 persen Muslim Tatar. Kaum Muslim termasuk yang menolak referendum ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement