REPUBLIKA.CO.ID, Guinea telah menerima konfirmasi bahwa penyakit misterius yang sudah mematikan 59 orang di negara Afrika Barat dan mungkin telah menyebar ke negara tetangga Sierra Leon adalah Ebola. Demikian pernyataan yang dikeluarkan pemerintah setempat, Sabtu (22/3).
Penyebaran penyakit ini telah terjadi di tiga kota di bagian tenggara dan Ibu Kota Conakry terjadi sejak 9 Februari 2014. Ebola merupakan salah satu patogen terjahat yang bisa menginfeksi manusia. Angka kematian mereka yang terkena Ebola mencapai 90 persen.
Ebola sebelumnya belum pernah tercatat terjadi Guinea. Demam Ebola dikonfirmasi oleh laboratorium di Lyon, Prancis.
Enam dari 12 sampel yang dikirim untuk dianalisa dites positif untuk Ebola. Ujar Dr Sakoba Keita yang memimpin divisi pencegahan penyakit epidemik di Kementerian Kesehatan Guinea.
Ia menambahkan, pejabat bidang kesehatan telah mendaftarkan 80 kasus yang diduga sebagai penderita penyakit ini. Termasuk 59 kematian.
''Tapi harus dipahami tidak semua kasus diakibatkan demam Ebola. Beberapa akan memiliki sebab berbeda, termasuk disentri,'' kata Keita.
Menurut WHO, pengidap Ebola akan mengalami gejala seperti demam, diare, hingga muntah berdarah.
Penyakit yang sudah mulai tersebar ke Sierra Leon ini juga sedang ditelaah pejabat setempat. Dr Brima Kargbo, petugas medis Sierra Leon, mengatakan pemerintahnya memeriksa bocah 14 tahun yang meninggal di kota Buedu di kawasan timur Sierra Leon berdekaran dengan Guinea.
Bocah ini baru saja pergi ke Guinea untuk menghadiri pemakaman salah satu korban Ebola.
Kargbo mengatakan, tim medis telah pergi ke Buedu untuk mengetes mereka yang terkena kontak dengan bocah laki-laki ini sebelum meninggal.