Sabtu 29 Mar 2014 05:30 WIB

Malaysia: Bendera Setengah Tiang untuk Korban MH370 Hak Prerogatif

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
 Keluarga korban penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370  berunjuk rasa di depan gedung Kedubes Malaysia di Beijing, Selasa (25/3).   (Reuters/Kim Kyung-Hoon)
Keluarga korban penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 berunjuk rasa di depan gedung Kedubes Malaysia di Beijing, Selasa (25/3). (Reuters/Kim Kyung-Hoon)

REPUBLIKA.CO.ID, PETALING JAYA-- Keputusan untuk pengibaran bendera setengah tiang negara dan Malaysia menjadi hak prerogratif kepala negara. Hal ini diungkapkan oleh seorang pejabat Malaysia menyusul pengumuman jatuhnya MH370 di selatan Samudera Hindia.

Dilansir dari The Star, pejabat senior yang menolak untuk menyebutkan namanya itu, mengatakan tidak ada pernyataan secara resmi oleh kabinet terkait hal ini. Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak mengatakan pencarian masih akan dilanjutkan sampai ditemukannya kotak hitam pesawat, sampai Malaysia tidak mengibarkan bendera setengah tiangnya.

"Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri di Parlemen, itu adalah otoritas tertinggi. Namun, di negara bagian Malaysia memiliki hukum yang berbeda dari pemerintahan Federal dan beberapa hal dibawah hak prerogratif kepala negara," katanya.

"Para kepala negara adalah penguasa tertinggi di sana, jadi saya percaya hal ini merupakan hak prerogatif mereka," tambah pejabat tersebut.

Sementara itu, seorang juru bicara negara bagian di Ipoh, mengatakan pengibaran setengah tiang dilakukan hanya pada bendera Perak, dan bukan bendera Malaysia. Pengibaran bendera itu dilakukan sebagai tanda hormat dan simpati. Ia pun mengatakan langkah ini tidak bertentangan dengan seruan Najib.

Pahang pun juga mengikuti langkah Johor dan Perak yang mengibarkan bendera setengah tiangnya atas kejadian ini. Pemimpin Pahang Sultan Ahmad Shah Sultan Abu Bakar meminta semua departemen negara bagian serta lembaganya untuk mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda penghormatan kepada para penumpang dan keluarganya.

Selain itu, beberapa lembaga, seperti sekolah Penang Free dan hotel Everly di Putrajaya juga mengibarkan bendera setengah tiang. Sedangkan di Jitra, Menteri Datuk Seri Mukhriz Mahathir mengatakan tidak mengibarkan bendera setengah tiang saat ini .

"Kami memutuskan untuk menunggu, sejak adanya kemungkinan bahwa pesawat telah hilang dengan semua penumpangnya. Untuk menunjukkan rasa hormat kami kepada anggota keluarga penumpang, bahkan jika ada harapan bahwa mereka masih hidup, kita belum akan berkabung dan mengibarkan bendera setengah tiang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement