REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS-- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry Rabu membatalkan rencana untuk melakukan kunjungan ke Ramallah setelah baik Israel maupun Palestina mengumumkan tindakan-tindakan cenderung menjegal perundingan perdamaian.
"Kami tidak lagi bepergian besok," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri, tak lama setelah Presiden Palestina Mahmud Abbas mengumumkan Palestina akan mengupayakan keanggotaan di 15 badan PBB.
Israel juga mengumumkan tender-tender baru untuk pembangunan permukiman perumahan di daerah pendudukan. Kerry meminta kedua pihak untuk menahan diri, tetapi mengatakan dalam konferensi pers di NATO bahwa dia belum yakin apakah dirinya akan kembali ke Timur Tengah, seperti yang telah diumumkan beberapa jam sebelumnya.
"Tim saya sedang mengadakan rapat dengan beberapa pihak bahkan sekarang," kata diplomat penting AS.
"Kami mendesak kedua pihak untuk menahan diri," katanya menambahkan. Ketika ditanya apakah dia akan kembali ke Israel dan kawasan Timur Tengah, dia mengatakan tidak yakin akan melakukannya.
"Kami telah memastikan untuk berusaha mencari tahu dalam hal logistik di lapangan dan apa yang mungkin bisa dilakukan."