Jumat 11 Apr 2014 07:48 WIB

Korsel-AS Gelar Latihan Gabungan Militer Udara

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Bilal Ramadhan
Tugu berbentuk Misil Korut 'Scud-B' (kiri) berdampingan dengan tugu misil Korsel di Museum Peringatan Perang Korea, di Seoul, Korsel (Foto: dok). Korut memperingatkan kemampuan roketnya mampu mencapai daratan AS, Selasa (9/10).
Foto: AP
Tugu berbentuk Misil Korut 'Scud-B' (kiri) berdampingan dengan tugu misil Korsel di Museum Peringatan Perang Korea, di Seoul, Korsel (Foto: dok). Korut memperingatkan kemampuan roketnya mampu mencapai daratan AS, Selasa (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL-- Angkatan Udara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS), Kamis (10/4), menggelar latihan militer gabungan 'Max Thunder' terbesar kedua negara untuk menguji coba kemampuan tempur pasukan dalam keadaan nyata.

Berdasarkan informasi Angkatan Udara Korea Selatan, latihan militer gabungan biannual ini akan berlangsung selama dua pekan hingga 25 April dengan menggunakan 103 pesawat. Korea Selatan menurunkan pesawat tempur jenis F-15K, KF-16 dan C-130.

Sementara AS menggunakan F-15, F-16 dan sebuah sistem peringatan dan kontrol peringatan serangan udara (AWACS) lengkap dengan kapal laut tempur US Marines FA-18 dan EA-18. Sekitar 1.400 pilot dimobilisasi untuk ikut dalam latihan ini. Latihan gabungan ini akan menggunakan skenario paduan serangan yang diharap dapat memberi latihan berharga untuk kedua pihak.

''Isu keamanan di Semenanjung Korea. Latihan ini akan menguatkan kesiapan kami mengahadapi serangan udara,'' kata Kepala Divisi Pendidikan dan Pelatihan Militer, Kolonel Cho Duk-gu, seperti dikutip Korea Times, Kamis (10/4).

Korea Selatan dan AS meluncurkan Max Thunder pada 2009. Sebuah latihan pertempuran usara yang dilakukan di Nevada dan Alaska.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement