REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan pada Ahad (22/10/2023) menggelar latihan bersama di udara dekat Semenanjung Korea, kata Angkatan Udara Korsel. Latihan di udara tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan ketiga negara di kawasan itu.
Latihan berlangsung di Semenanjung Korea bagian selatan, tempat zona identifikasi pertahanan udara Korsel dan Jepang tumpang tindih, dengan melibatkan sebuah pesawat pengebom strategis milik AS B-52H.
Selain itu seperti dilaporkan kantor berita Yonhap, dalam pelatihan itu Korsel, AS, dan Jepang mengerahkan sejumlah jet tempur.
Latihan bersama berlangsung setelah ketiga negara pada awal Oktober melakukan latihan pencegatan militer maritim di perairan Semenanjung Korea bagian selatan -- yang pertama kali dalam tujuh tahun belakangan.
Angkatan Udara Korsel melalui pernyataan menyebutkan bahwa latihan itu dirancang untuk melanjutkan kesepakatan pertahanan yang dibahas pada pertemuan puncak pemimpin ketiga negara di Camp David, Amerika Serikat, Agustus tahun ini.
Tujuan lainnya, seperti disebutkan dalam pernyataan itu, adalah untuk meningkatkan kemampuan ketiga negara dalam menyiapkan reaksi terhadap ancaman nuklir dan peluru kendali yang meningkat dari Korea Utara.
Latihan bersama, menurut pernyataan, menunjukkan solidaritas di antara ketiga negara dan direncanakan untuk memperluas kerja sama tiga pihak berdasarkan aliansi yang "solid" antara Korsel dan AS.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan kemarahan atas kerja sama yang sedang berlangsung di antara ketiga negara itu. Pada September, Kim menyebut pergerakan itu "ancaman nyata terburuk."
Sebuah US B-52H secara resmi pertama kalinya mendarat di sebuah pangkalan udara di Korea Selatan pekan lalu. Pesawat pengebom berkemampuan nuklir itu tiba di pangkalan itu setelah menjalankan latihan bersama dengan jet-jet tempur Korsel serta melakukan penerbangan dalam rangka pameran senjata di Seoul bagian selatan.