REPUBLIKA.CO.ID, LONDON-- Salon M&M Hair Acedemy di London memajang sebuah papan iklan berukuran 1x1,2 meter yang menampilkan rambut khas pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, yaitu rambut belah tengah dengan potongan tipis di kanan kirinya dan tebal di bagian atasnya. Di papan iklan itu kemudian ditulis, 'Bad Hair Day?'
Papan iklan itu menuai banyak kontroversi, khususnya dari orang-orang Korea Utara. Bagi salon, papan iklan itu justru mendatangkan pelanggan ekstra karena mereka tertarik dengan poster unik itu. Pemilik salon itu bernama Mo Nabbach (51 tahun). Dia mengaku baru sehari poster itu dipasang, dua orang Asia muncul ke salon dan mereka memfoto serta mencatat.
"Kupikir mereka adalah para pejabat Korea Utara. Kemudian mereka masuk dan bertanya tentang siapa yang memasang gambar itu. Aku bilang, aku yang melakukannya," ujar Nabbach, dilansir dari the Guardian, Rabu (16/4).
Orang Asia itu kemudian mengatakan poster itu tidak sopan dan harus diturunkan. Bagaimanapun, itu adalah pemimpin nasional suatu negara. "Aku menjelaskan kepada mereka, kami (orang-orang Inggris) sering menggunakan foto-foto selebriti, bahkan Lady Diana, Victoria Beckham. Dengar, ini bukan Korea Utara, ini Inggris," ujar Nabbach.
Nabbach kemudian meminta kedua orang Asia itu untuk meninggalkan salonnya kemudian melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi. Ternyata, dua orang Asia itu telah teridentifikasi sebagai orang-orang dari kedutaan Korea Utara.
"Kedutaan Korea Utara telah menghubungi kami dan mengatakan bahwa itu adalah pelanggaran," ujar seorang petugas kepolisian setempat.
Anak Nabbach, Karim (26), merancang poster itu dan memberikan diskon hingga 15 persen bagi pelanggan pria di salon ayahnya yang bersedia untuk dipotong rambutnya seperti Kim. Hasilnya? Gaya rambut Kim sama sekali tidak menarik bagi pelanggannya.
Karim tertarik untuk membuat poster itu setelah mendengar keputusan Korea Utara yang mewajibkan semua mahasiswa laki-laki di negara itu harus memiliki potongan rambut yang sama persis seperti Kim.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
