Kamis 24 Apr 2014 17:04 WIB

Yahudi Maroko Berniat Gabung Partai Islam

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Fernan Rahadi
Para penganut Yahudi di Tembok Ratapan (ilustrasi)
Foto: abc.net.au
Para penganut Yahudi di Tembok Ratapan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Seorang pengacara Yahudi di Maroko, Isaac Charia, mengungkapkan keinginannya untuk bergabung dengan partai Islam yang berkuasa di negara itu, Hizbul Adalah wal Tanmiyah (Partai Keadilan dan Pembangunan).

Media Maroko, Akhbar Al Youm melaporkan, Charia menyampaikan permintaan keanggotaan partai tersebut melalui sebuah surat yang ditujukan kepada Perdana Menteri Abdelilah Benkirane (yang juga pimpinan Hizbul Adalah wal Tanmiyah —red).

“Dunia Islam telah menyaksikan, banyak pertikaian atas nama agama yang menyebabkan banyak orang tewas. Sudah saatnya kita menyetop pencampuran agama dengan politik.  Kita harus berjuang untuk pembangunan yang nyata,” kata Charia kepada media tersebut, seperti dikutip dari World Bulletin, Kamis (24/4).

Meski belum ada jawaban dari PM Benkirane, namun Charia berharap permintaannya tersebut hendaknya jangan dipandang sinis. Dikatakan, hari ini terdapat sekitar 6.000 orang Yahudi yang bermukim di Maroko. Sebagian besar dari mereka adalah keturunan dari kaum Sefardim yang melarikan diri ke Maroko untuk menghindari penganiayaan oleh umat Katolik selama Inkuisisi Spanyol pada abad ke-15.

Sebelum pembentukan negara Israel pada 1948, hampir seperempat juta orang Yahudi Sefardim tinggal di Maroko. Namun, populasi mereka di negara Afrika Utara tersebut segera menyusut ketika sebagian besar bermigrasi ke Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement