Rabu 30 Apr 2014 21:16 WIB

Petugas Gunakan Helikopter untuk Berantas Pembuang Sampah Liar di Perbatasan

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Gara-gara daerah perbatasannya kerap jadi lokasi buang sampah ilegal oleh warga, pemerintah dua negara bagian di Australia – ACT dan New South Wales menyewa helikopter. Keberadaan helikopter ini khusus untuk mengawasi kawasan tersebut dan menangkap pelaku yang buang sampah sembarangan.

Penggunaan helikopter ini berhasil membongkar kasus pembuangan sampah ilegal di perbatasan ACT – New South Wales baru-baru ini.

Sejak bulan Juli lalu, pemerintah  negara bagian ACT dan New South Wales telah bekerja sama dengan empat dewan kota lokal di kawasan Canberra untuk  menemukan, menyelidiki dan menjerat para pelaku yang membuah sampah secara ilegal di perbatasan ACT dan NSW.

Program Pembuangan Sampah Ilegal Lintas Perbatasan adalah salah satu bentuk dari kerjasama itu yang mencakup gabungan antara pengawasan, pengecekan jalan dan edukasi kepada warga.

Gary Whytcross dari Otoritas Perlindungan Lingkungan NSW (EPA) mengatakan helikopter ini akan digunakan untuk mengetahui lokasi pembuangan sampah ditempat terpencil.

"Kita bisa menginvestigasi wilayah pembuangan sampah dengan  lebih efisien dengan  menggunakan Helikopter dibandingkan dari darat,” kata Whytcross, baru-baru ini.

"Apa yang hendak kami lakukan adalah memberitahukan semua kalangan kalau perbatasan ACT adalah garis buatan dan praktek pembuangan sampah ilegal ini sangat tidak menghormati keberadaan perbatasan tersebut,” tegasnya.

"Kami juga menemukan kalau semakin  banyak terjadi pembuangan sampah ilegal di lokasi-lokasi yang terpencil karena tidak memiliki program yang terkoordinasi dan kami tidak memiliki respon yang terkoordinasi.

Program ini akan berlangsung selama tiga tahun dan biaya $ 510 ribu.

Pemerintah NSW akan memberikan kontribusi AUD$450 ribu, sedangkan Pemerintah ACT akan menghabiskan AUD$60 ribu.

Anggota Parlemen lokal Ginninderra, Yvette Berry mengatakan dengan penggunaan helikopter ini penangkapan pelaku pembuang sampah liar hanya tinggal menunggu waktu saja.

"Sampah-sampah itu umumnya terdiri dari barang-barang konstruksi, asbes, barang-barang rumah tangga dan sampah kebun dan sampah ini terutama berasal di kawasan yang cukup padat penduduknya seperti Queanbeyan and Canberra," tambah Berry.

Sampah-sampah itu ditumpuk dilahan milik orang dan kawasan pedesaan yang terpencil di ACT. Dan jika dibiarkan akan memberi dampak buruk bagi bagi lingkungan dan kesehatan warga serta keuangan pemerintah negara bagian.

Program ini telah berhasil mencokok dua pelaku pembungan sampah ilegal dalam kurun waktu 12 bulan terakhir dan keduanya didenda ribuan dolar.

"Kami berpandangan jika kita bisa melibatkan masyarakat untuk membantu mengatasi masalah ini, untuk melaporkan langsung jika melihat ada orang yang membuang sampah, itu akan sangat membantu,” harap Whytcross.

"Jika kita berhasil menangkap pelaku pembuang sampah itu maka kami bisa lsg melakukn tugas forensic yang diperlukan untuk melacak siapa pelaku dan dari mana sampah itu berasal dan mengambil tindakan hukum,"

“Harapannya dengan berhasil merangkul masyarakat masalah ini dapat dihentikan dan kita mampu menghentikannya bersama-sama.”

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement