REPUBLIKA.CO.ID, HONDURAS – Pihak berwenang negara Honduras sedang menyelidiki kasus kematian yang menimpa anak-anak Honduras. Setidaknya ada tujuh anak yang diduga dibunuh karena menolak bergabung dengan geng kriminal negara tersebut.
Kasus terbaru, polisi setempat baru saja menemukan mayat seorang anak berusia tujuh tahun yang kematiannya disebabkan karena penyiksaan. Sebelumnya, saudara anak tersebut yang berusia 13 tahun itu ditemukan tewas satu hari sebelumnya dengan kasus penganiayaan serupa, seperti dikutip BBC, Jumat (2/5).
Maraknya kasus kematian anak-anak di Honduras dalam sebulan terakhir ini diduga terkait dengan geng jalanan di kota Industri San Pedro Sula. Honduras memang selama ini dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat pembunuhan paling tinggi di dunia. Ada dua geng utama terkenal di Honduras yang selama ini menyebabkan kematian puluhan ribu jiwa, yakni Mara 18 dan Mara Salvatrucha.
Jaksa Agung Honduras, Oscar Fernando Chinchilla mengadakan perjalanan ke kota bagian utara Honduras pada hari Jumat untuk melakukan penyelidikan. Ia menegaskan bahwa geng jalanan hanya salah satu dari sekian jalur penyelidikan.
Namun, penyidik polisi setempat berkeyakinan bahwa geng jalanan lah yang berada di balik pembunuhan. Geng Mara juga diyakini bertanggung jawab atas kasus pembunuhan ribuan jiwa di negara tetangga Amerika Tengah seperti El Salvador dan Guatemala.