Rabu 07 May 2014 02:21 WIB

Ini Syarat Ukraina untuk Bicara Dengan Rusia

Rep: Alicia Saqina/ Red: A.Syalaby Ichsan
  Milisi pro Rusia berjaga di depan gedung pemerintahan yang telah mereka kuasai di Konstantinovka, Ukraina, Selasa (29/4).
Foto: AP/Manu Brabo
Milisi pro Rusia berjaga di depan gedung pemerintahan yang telah mereka kuasai di Konstantinovka, Ukraina, Selasa (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Deshchytsia mengatakan, Ukraina siap mendukung putaran baru pembicaraan di Jenewa terkait penanganan krisis Ukraina.

Meski demikian, pernyataan Kiev itu memiliki syarat. Ukraina akan turut dalam ronde baru pertemuan di Jenewa, selama Moskow mendukung proses pemilihan presiden (pilpres) Ukraina di dua pekan mendatang.

 

''Jika Rusia siap berkomitmen untuk mendukung pemilihan (pilpres Ukraina) ini dan akan menghilangkan ancaman serta menghilangkan dukungan atas unsur-unsur ekstremis di Ukraina, kami siap untuk mendukung putaran baru pembicaraan Jenewa,'' kata dia dalam pernyataan di sebuah konferensi pers, seperti dikutip dari BBC News, Selasa (6/5).

 

Deshchytsia kemudian meminta pengamat internasional untuk dikirimkan ke Ukraina guna melakukan pemantauan saat pilpres Ukraina digelar.

''(Kami) juga meminta bantuan mitra guna menjadikan segalanya terkait ancaman dari pihak luar dan dukungan provokasi dari Rusia, terminimalisasi. Sehingga, pilpres nanti berlangsung dengan bebas dan demokratis,'' ujarnya menambahkan.

 

Sementara itu, ketua OSCE Didier Burkhalter, kepada AFP mengatakan, harus diadakan gencatan senjata menjelang pilpres di Ukraina tanggal 25 Mei mendatang. Ia mengatakan, hal itu sebagai langkah antisipatif, mengingat ketegangan dan konflik saat ini masih berlangsung di Ukraina.

 

Adapun situasi ketegangan di Ukraina kian meningkat. Hal ini salah satunya ditambah dengan tewasnya seorang pasukan di Kota Slaviansk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement