Kamis 08 May 2014 18:48 WIB

5.000 Tahanan Palestina Mogok Makan

 Seorang warga Palestina berdiri di belakang replika penjara, saat berunjuk rasa mendukung aksi mogok makan tahanan Palestina dalam penjara Israel.
Foto: Majdi Mohammed/AP
Seorang warga Palestina berdiri di belakang replika penjara, saat berunjuk rasa mendukung aksi mogok makan tahanan Palestina dalam penjara Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Lima ribu tahanan Palestina di beberapa penjara Israel mogok makan pada Kamis, sebagai solidaritas kepada 120 tahanan yang memprotes penahanan administratif mereka, kata seorang menteri Palestina.

Menteri Palestina Urusan Tahanan Eissa Qaraqe mengatakan mogok makan sehari tersebut adalah pesan kuat mengenai layanan tahanan oleh Israel bahwa mereka harus menghentikan kebijakan agresif mereka terhadap tahanan.

Sebanyak 120 di antara 180 tahanan Palestina sudah memulai mogok makan "buka-tutup" mereka dua pekan lalu untuk memprotes penahanan administratif di penjara Israel.

"Pelanggaran terhadap tahanan Palestina dapat dipastikan akan mengarah kepada ledakan di berbagai penjara," kata Qaraqe, sebagaimana dikutip Xinhua, Kamis malam.

Menteri itu mengatakan ia mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk mendesak dia agar campur tangan guna mengakhiri apa yang ia gambarkan sebagai pelanggaran Israel terhadap tahanan Palestina.

Pehananan administratif adalah kebijakan yang memungkinkan Israel menahan orang Palestina di dalam penjara untuk masa enam-bulan yang dapat diperbarui tanpa pengadilan.

Menurut Kementerian Urusan Tahanan, Israel belum lama ini telah memperbarui perintah penahanan atas 60 persen tahanan Palestina berdasarkan penahanan administratif.

Israel telah mengeluarkan 23.000 perintah penahanan administratif sejak meletusnya bentrokan Israel-Palestina pada 2000, atau apa yang disebut oleh rakyat Palestina sebagai Intifada kedua.

Pada 2012, sebanyak 1.500 tahanan Palestina mengakhiri mogok makan 28-hari mereka setelah Mesir menengahi kesepakatan antara tahanan Palestina dan Israel guna meningkatkan kondisi sehari-hari di dalam penjara.

Para pejabat Palestina telah menuduh Israel gagal melaksanakan kesepakatan itu

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement