Selasa 13 May 2014 14:56 WIB

Boko Haram Muncul Karena Marginalisasi

Rep: Elba Damhuri/ Red: A.Syalaby Ichsan
Protesters hold signs during a march in support of the girls kidnapped by members of Boko Haram in front of the Nigerian Embassy in Washington May 6, 2014.
Foto: Reuters/Gary Cameron
Protesters hold signs during a march in support of the girls kidnapped by members of Boko Haram in front of the Nigerian Embassy in Washington May 6, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Aksi kekerasan kelompok militan Boko Haram belakangan ini tidak terjadi secara kebetulan. Abdelwahab El-Affandi, pengajar politik dan Islam di Universitas Mewstminster, mengatakan, marginalisasi dan ketidakdilan yang dilakukan Pemerintah Nigeria selama bertahun-tahun menjadi sebab munculnya kekerasan itu.

"Marginalisasi terjadi pada banyak bidang, terutama pendidikan dan ekonomi. Dan itu sudah terjadi lama, sejak masa kolonialisme," kata Abdelwahab seperti dikutip Aljazeera, Selasa (13/5).

Di bidang pendidikan, kata Abdelwahab, Pemerintah Nigeria secara sengaja tidak membangun sekolah-sekolah Islam atau umum di dilayah mayoritas Muslim. Sebaliknya, rezim Nigeria malah mendirikan sekolah-sekolah Kristen seperti kebanyakan di belahan Afrika lainnya.

Abdelwahab menegaskan, Muslim Nigeria sudah pasti menghindari sekolah-sekolah Kristen dan lebih memilih sekolah di rumah. Pada sisi lain, Pemerintah Abuja sama sekali tidak berkeinginan untuk mendirikan sekolah-sekolah Muslim seperti umat Kristen mendapatkannya.

Muslim bi Borno misalnya lebih memilih membangun sekolah Islam sendiri dibandingkan dipaksa bersekolah di sekolah-sekolah Kristen. Tanpa campur tangan pemerintah mereka membangun mekanisme pendidikan sendiri.

Marginalisasi ddan ketidakadilan juga terjadi di bidang ekonomi. Abdelwahab mengatakan kesempatan mendapat kue ekonomi, bisnis, pekerjaan, dan kemudahan usaha tidak didapatkan kebanyakan Muslim Nigeria di Borno. Perdagangan dilakukan secara terbatas dan pemerintah tidak peduli dengan pentingnya pusat ekonomi baru yang harus dibangun.

Menurut Abdelwahab, marginalisasi di bidang ekonomi berdampak pada kemiskinan yang makin kronis di beberapa wilayah Muslim seperti di Borno. Bahkan, banyak analis menyebut Borno sebagai daerah paling miskin yang ada di muka bumi ini.

Ketimpangan juga muncul pada pemilihan pegawai negeri sipil untuk pemerintahan, baik di daerah maupun pusat. Pemerintah Nigeria lebih memilih orang-orang di luar Borno, non-Muslim, dan kalaupun Islam, tidak terlalu peduli dengan agamanya.

Abdelwahab meminta agar persoalan-persoalan ini segera diselesaikan dengan tepat dan cepat, sehingga gejolak kekerasan bisa diminimalisasi. Apalagi, Boko Haram kini menjadi musuh bersama dunia.

Boko Haram menculik 276 siswa perempuan dari sebuah sekolah di Nigeria utara, tiga pekan lalu. Mereka juga menyerang warga sipil hingga tewas. Boko Haram bersedian membebaskan tawanan mereka jika Nigeria bersedia membebaskan orang-orang Boko Haram yang dipenjara.

Boko Haram secara harfiah berati "menolak pendidikan Barat". Organisasi ini dibentuk pada 2002.

sumber : Aljazeera/CNN
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement