Jumat 23 May 2014 21:14 WIB

Mendapat Izin Selamanya, Pemakaman di Brisbane Sulit Digusur

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Penduduk Kota Brisbane diperkirakan akan mencapai tiga juta jiwa pada tahun 2031. Kondisi ini memaksakan para perencana kota berpikir keras membuat perencanaan yang melihat ke depan tanpa melupakan masa lalunya.

Di Melbourne, para developer dan penduduk melangkah dengan pembangunan di sebuah pemakaman yang dekat dengan pusat kota. Namun akankah Brisabane membangun permukiman di atas lahan makam?.

Dengan terus berkembangnya kawasan perkotaan, akankah setiap jengkal lahan, bahkan kuburan menjadi pertimbangan?

Presiden Asosiasi Kuburan dan Krematorium Queensland, David Molloy mengatakan di bahwa di negara bagian ini pemakaman mempunyai sistem yang berbeda dari negara bagian lainnya di Australia. Di negara bagian seperti Australia Selatan, izin pemakaian makam berlaku selama 25-50 tahun.

"Di Queensland, tidak ada pemda maupun operator makam swasta yang memperkenalkan sistem berbasis tahunan tersebut. Kita mengacu bahwa pemakaman adalah untuk selamanya," tuturnya, baru-baru ini.

Dan di bawah hukum Queensland, 'selamanya' diterjemahkan sebagai 80 tahun.

Dia mengatakan memperkenalkan pembatasan masa (izin pemakaman) menjadi lebih pendek (dari 80 tahun) di Queensland bisa dianggap bunuh diri politik. "Ketakutan terbesar saya sehubungan dengan pemendekan ini adalah bahwa kita akan kehilangan sejarah," ujar Molloy lagi.

Mengunjungi makam

Molloy mengatakan operator makam menengarai naiknya kunjungan ke pemakaman-pemakaman tua karena naiknya minat orang untuk mencari tahu mengenai sejarah keluarganya.

"Karena trend untuk menelusuri silsilah pohon keluarga, para operator melihat naiknya jumlah kunjungan ke makam-makam berusia 70-80 tahun untuk menelusuri kakek-nenek dan buyut mereka," jelasnya.

"Orang-orang memiliki kebutuhan untuk mengunjungi nenek moyang mereka."

Menariknya, di Brisbane, Molloy mengatakan hampir 80 persen populasinya mulai beralih pada kremasi. Tetapi dia melihat hal ini tidak berarti mengurangi pemakaian lahan.

"Di semua pemakaman ini, abu bisa dikebumikan dan kemudian orang membuat nisan bertuliskan nama mereka."

Jika Brisbane akhirnya memutuskan membangun gedung di atas lahan kuburan, hal ini ternyata bukan hal baru lagi.

Sejarah mencatat, salah satu lapangan olahraga yang paling sering dipakai, Stadium Suncorp, dibangun di atas North Brisbane Burial Grounds, yang merupakan salah satu kuburan utama di kota itu sampai dengan tahun 1875.

Awalnya kuburan yang dibangun tahun 1840 ini dinamakan Taman Lang,mengikuti nama pendirinya Pendeta John Dunmore Lang, seorang tokoh terkemuka di awal berdirinya kota Brisbane.

Pada pertengahan tahun 1914, kebanyakan dari kuburan dan nisannya dipindahkan ke Memorial Cemetary di Toowong dan Lutwyche.

Ikuti Kompetisi Belajar Bahasa Inggris di Australia gratis - Klik tautan berikut: https://apps.facebook.com/australiaplus

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement