Ahad 25 May 2014 12:00 WIB

Sindikat Malaysia Curi Mobil untuk Ekspor

Pencurian mobil (ilustrasi).
Foto: nycrpd.org
Pencurian mobil (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sebanyak 40 hingga 45 mobil di Malaysia hilang dalam sehari, sebagian diantaranya dicuri oleh sindikat yang akan mengekspor mobil-mobil tersebut.

Data tersebut berdasarkan statistik pencurian mobil sepanjang Januari hingga Maret 2014 yang diungkapkan oleh Kepala Unit Penyelidikan Operasi dan Rekod, Departemen Penyelidikan Kriminal Bukit Aman Datuk Abd Manaf Abd Razak.

Abd Manaf seperti dikutip harian Metro mengatakan jenis mobil menengah bermerk Honda dan Toyota menjadi pilihan sindikat pencuri dengan kasus tertinggi tercatat di daerah Lembah Klang yaitu di Kuala Lumpur dan Selangor.

"Antara lain yang sering menjadi sasaran adalah mobil jenis Honda Civic dan Honda City, selain Toyota Hilux, Toyota Estima, dan Toyota Vellfire. Ini sebenarnya berdasarkan permintaan di pasar gelap," katanya.

Abd Manaf mengatakan pencurian mobil tersebut dilakukan berdasar permintaan pembeli di luar negeri.

"Mereka bukan asal mencuri, sebaliknya bertindak berdasarkan permintaan pasar. Antara negara yang menjadi tujuan ekspor mobil curian adalah di Asia Barat, Afrika, Laos, Kamboja, dan Myanmar," katanya.

Dalang pencurian mobil itu juga bukan hanya warga lokal namun melibatkan sindikat yang menyebar luas di berbagai negara.

"Rangkaian mereka sangat besar dan melibatkan banyak 'petugas', seperti pencuri, penghantar dan pengurus dokumen. Namun setiap peringkat atau lapisan tidak mengenali satu sama lain dan hanya berurusan melalui panggilan telepon," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement