Sabtu 07 Jun 2014 13:37 WIB

Afrika Selatan Waspadai Maraknya Perburuan Gelap Gajah

Seorang polisi berdiri di deretan gading gajah yang disita dari perburuan gelap. (ilustrasi)
Foto: Reuters/Joseph Okanga
Seorang polisi berdiri di deretan gading gajah yang disita dari perburuan gelap. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Afrika Selatan telah menyadari adanya upaya oleh sindikat penjahat internasional untuk memperluas operasi perburuan gajah mereka di seluruh perbatasan negeri tersebut. Demikian kata pemerintah di Afrika Selatan.

''Langkah keamanan dan keselamatan telah dilancarkan dan dilakukan guna menjamin perburuan gelap gajah tidak meningkat di Afrika Selatan,'' kata Departemen Urusan Lingkungan Hidup (DEA) pada Jumat (6/6).

Afrika Selatan diperingatkan dalam Konferensi Ke-16 Banyak Pihak dalam Konvensi mengenai Perdagangan Internasional Spesies Flora dan Fauna Liar yang Terancam (CITES) di Bangkok, Thailand, pada Maret 2013 bahwa perburuan gelap gajah diperkirakan menjadi masalah mulai awal 2014.

''Taman Nasional Kruger di Afrika Selatan, yang berjuang memerangi sangat banyak pembunuhan gajah, telah mencatat kasus pertama perburuan gelap gajahnya dalam lebih dari satu dasawarsa,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Sabtu.

Perburuan gelap gajah untuk diambil gadingnya marak di Benua Afrika, tapi Afrika Selatan telah lolos dari pembantaian itu.

Negara tetangganya --Zimbabwe dan Mozambik-- telah melaporkan peningkatan jumlah kasus perburuan gelap gajah, termasuk beberapa peristiwa saat sebagian hewan dibunuh dengan menggunakan racun sianida.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement