Kamis 12 Jun 2014 04:10 WIB

Cendekiawan Muslim Kenya Kembali Jadi Sasaran Penembakan

Rep: C63/ Red: Yudha Manggala P Putra
Mohammad Idris
Foto: BBC
Mohammad Idris

REPUBLIKA.CO.ID, MOMBASA – Untuk kali keempat, cendekiawan Muslim Kenya menjadi sasaran penembakan sekelompok orang bersenjata yang tidak dikenal. Ironisnya, penembakan dilakukan saat para cendekiawan melakukan ibadah.

Peristiwa terbaru saat seorang pengkhutbah yang juga merupakan Ketua Dewan Dai Kenya Mohammad Idris meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit setelah menjadi sasaran penembakan. Ulama tersebut ditembak ketika ia hendak menghadiri Shalat Subuh di Masjid Mombasa.

“Saat ini kami tidak bisa mengatakan siapa yang berada di belakang pembunuhan itu tetapi kami telah melakukan penyelidikan," ujar Komisaris Kota Mombasa Nelson Marwa kepada wartawan seperti dilansir OnIslamNet, Selasa (10/6).

Meninggalnya Idris menambah jumlah cendekiawan Muslim yang meninggal setelah ditembak orang tidak dikenal. Sebelumnya, pada 1 April lalu, seorang sarjana Muslim Kenya terkemuka, Makaburi, tewas saat ia meninggalkan pengadilan sekitar 15 km sebelah utara dari kota pelabuhan Mombasa.

Oktober tahun lalu, cendekiawan Muslim Ibrahim "Rogo" Omar jug ditembak mati di Mombasa. Pembunuhannya pun mirip dengan imam, Aboud Rogo Mohammed, yang tewas pada bulan Agustus 2012.

Sedangkan pembunuhan yang belum terselesaikan dari seorang pengkhotbah Muslim lain yakni Samir Hashim Khan yang diduga ditarik dari bus umum di Mombasa pada bulan April 2012 oleh orang-orang yang mengidentifikasi diri mereka sebagai polisi. Lebih menyedihkan lagi, sehari setelahnya tubuhnya dimutilasi dan ditemukan di sebuah taman satwa liar.

Tindakan membabi buta kepada cendekiawan Muslim di Kenya terjadi setelah negara tersebut terlibat dalam kegiatan perang melawan teroris yang didukung Inggris dan AS. Namun, yang terjadi adalah banyak Muslim yang tidak bersalah menjadi korban penangkapan sewenang-wenang kepolisian Kenya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement