REPUBLIKA.CO.ID, Cina Hukum Muslim Uighur atas Penyerangan Xinjiang
REPUBLIKA.CO.ID, XINJIANG - Pemerintah Cina telah mengeksekusi 13 orang pada Senin (16/6) untuk 'serangan teroris' di wilayah barat Xinjiang. Menurut media pemerintah, sementara tiga lainnya dijatuhi hukuman mati untuk serangan mematikan di Lapangan Tiananmen, Beijing.
"Tiga belas penjahat telah merencanakan serangan teroris dengan kekerasan dan kejam membunuh polisi, pejabat pemerintah dan warga sipil, yang mengambil nyawa tak berdosa, menyebabkan kerugian properti besar dan keamanan publik serius terancam punah," kata kantor berita Xinhua.
Xinjiang adalah rumah tradisional Muslim Uighur yang berbicara bahasa Turki, dan Cina telah menyalahkan serangan sebelumnya pada separatis Islamis itu mengatakan berusaha untuk mendirikan sebuah negara merdeka di sana disebut Turkestan Timur.
Diasingkan kelompok Uighur dan aktivis hak asasi manusia mengatakan kebijakan represif pemerintah sendiri di Xinjiang telah memprovokasi kerusuhan, sesuatu yang disangkal Beijing. Setidaknya 13 orang yang dieksekusi terlibat dalam serangan di berbagai bagian Xinjiang, termasuk satu Juni lalu yang menewaskan 24 polisi dan warga setempat.
Dalam kasus Tiananmen, lima orang tewas dan 40 terluka ketika sebuah mobil menabrak kerumunan di alun-alun dan terbakar. Mereka yang tewas termasuk tiga orang di dalam mobil. Serta hukuman mati atas serangan itu, seorang pria lain dijatuhi hukuman seumur hidup dan empat orang lainnya menerima hukuman penjara mulai dari lima sampai 20 tahun.
Cuplikan dari sidang pada siaran radio negara, China Central Television (CCTV) menunjukkan tersangka dalam jumpsuits oranye di sebuah gedung pengadilan Xinjiang, dengan perempuan Uighur menangis saat mereka menyaksikan persidangan.
Orang-orang telah membentuk 'kelompok teroris' pada 2011, perusahaan siaran CCTV melaporkan, antara Desember 2012 hingga September 2013, mereka memperoleh senjata api dan bahan peledak dan Oktober lalu pergi ke Beijing dan mengumpulkan uang untuk membeli mobil yang akan didorong ke Lapangan Tiananmen.
Serangan yang berwenang menyalahkan separatis Uighur terus. Sebuah bom bunuh diri bulan lalu menewaskan 39 orang di sebuah pasar di Urumqi, ibukota Xinjiang. Pada bulan Maret, 29 orang ditikam sampai mati di sebuah stasiun kereta api di barat daya kota Kunming.
Penyerang yang menggunakan pisau melukai empat orang di sebuah ruangan yang penuh sesak di mana orang-orang bermain catur di kota barat Hotan pada hari Ahad, kata CCTV, dikutip Reuters dalam laporan terpisah. Dua dari penyerang tewas dan ketiga ditangkap.
Puluhan tersangka di Xinjiang telah ditangkap dan diadili dalam beberapa pekan terakhir. Mereka dituding menyebarkan propaganda ekstremis, memiliki senjata yang dilarang, dan kejahatan lainnya.