Selasa 01 Jul 2014 14:07 WIB

Tiga Jasad Remaja Israel yang Hilang Ditemukan

Rep: c66/ Red: Bilal Ramadhan
Palestinians stand outside their house as Israeli soldiers take part in an operation to locate three Israeli teens near the West Bank City of Hebron June 21, 2014.
Foto: Reuters/Mussa Qawasma
Palestinians stand outside their house as Israeli soldiers take part in an operation to locate three Israeli teens near the West Bank City of Hebron June 21, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON-- Pasukan militer Israel menemukan tiga jenazah remaja yang hilang di Tepi Barat, Senin (30/6) malam. Penemuan jasad tiga remaja ini mengkahiri pencarian panjang yang dilakukan Israel selama hampir tiga pekan.

Tiga jasad remaja Israel yang hilang, yaitu Gil-Ad Shaer (16), Naftali Frenkel (16), dan Eyal Yitrah (19) ditemukan di sebuah lapangan dekat Kota Hebron. Jenazah ketiga remaja ini dilaporkan berada dibawah sebuah tumpukan batu.

Para remaja diduga tewas akibat ditembak, sesaat setelah diculik. Ketiga remaja menghilang pada 12 Juni lalu, di sekitar pemukiman yahudi, di Gush Etzion, Tepi Barat. Militer Israel mengatakan, hingga saat ini tiga jasad remaja itu masih dalam proses identifikasi.

Meski identifikasi jasad para remaja ini belum secara resmi dikonfirmasi, namun Israel meyakini penemuan mereka adalah yang sebenarnya. Angkatan Pertahanan Israel, yang terlibat dalam pencarian bahkan telah mengirim ucapan belasungkawa secara resmi di hadapan publik.

"Meski proses identifikasi belum selesai sepenuhnya, Saya menyampaikan duka cita mendalam dan dukungan terhadap keluarga Shaar, Frankel, dan Yifrach," ujar Mayor Jenderal Nitzan Alon, bersama-sama dengan pasukan Angkatan Pertahanan Israel, dilansir CNN, Selasa (1/7).

Keluarga ketiga remaja juga telah diberi tahu mengenai penemuan jenazah yang diduga kuat adalah anak-anak mereka. AP melaporkan, setelah pemeriksaan forensik dilakukan, jenazah tiga remaja dimakamkan di sebuah lapangan dekat Desa Halhul, sebelah utara Hebron.

Ribuan tentara Israel juga dilaporkan berjaga di sekitar Halhul. Salah satu media lokal juga melaporkan, pasukan militer Israel menutup jalan menuju Kota Hebron. Dengan penemuan tiga jasad remaja ini, Perdana Menteri Israel, Benjami Netanyahu mengadakan pertemuan dengan kabinet keamanan darurat.

Pertemuan dilakukan untuk membicarakan langkah militer apa yang akan diambil Israel terhadap Hamas. Sejak hilangnya ketiga remaja, Israel terus melemparkan tuduhan pada Hamas. Israel menuding Hamas berada dibalik penculikan tiga remaja dan membunuh mereka.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada bukti kuat dari pernyataan yang Israel buat terhadap Hamas. Selama pencarian berlangsung, pasukan militer Israel berbuat sewenang-wenang dengan menangkap lebih dari 400 warga Palestina.

Selain itu, tindakan sewenang-wenang juga Israel lakukan dengan memasuki secara paksa hampir setiap rumah warga Palestina di Tepi Barat. Tidak hanya itu, militer Israel mengatakan serangan roket telah mereka luncurkan pada 34 target di Gaza.

Menurutnya, hal ini dilakukan sebagai pembalasan atas serangan 18 roket yang diluncurkan Israel dari Jalur Gaza. Pekan lalu, Badan Keamanan Israel mengatakan dua aktivis Hamas di Tepi Barat diyakini menjadi pelaku penculikan tiga remaja. Mereka adalah Marwah Qawasmeh (29) dan Amar Abu-Isa (32).

Tuduhan Israel dibantah keras oleh Hamas. Kelompok Palestina ini mengatakan tuduhan yang datang, baik dari Perdana menteri maupun seluruh pihak di Israel kepada mereka tidak berdasar. Hamas menyebut pembunuhan tiga remaja di dekat pemukiman warga Israel adalah cerita yang digunakan oleh pemerintah negara tersebut sebagai propaganda untuk memulai perang dengan Palestina.

Hamas bahkan memperingati Israel agar tidak melakukan tindakan bodoh, yang dapat memicu perang lebih besar dengan Palestina. Organisasi pembebasan Palestina mengatakan saat ini eskalasi perang Israel telah terjadi.

Dengan penemuan tiga jasad remaja, yang mereka tuding dibunuh oleh Hamas, Israel dinilai memiliki alasan untuk melakukan perang yang semakin besar dan menambah kebuntuan perundingan damai yang sempat dibahas dengan Palestina.

"Saat ini eskalasi Israel telah terjadi, saat ini mereka memiliki alasan untuk melakukan eskalasi perang lebih lanjut dengan Palestina,"ujar Hanan Ashrawi, juru bicara Organisasi Pembebasan Palestina kepada Al Jazeera, Selasa (1/7).

[removed][removed] [removed][removed]

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement