Rabu 02 Jul 2014 00:43 WIB

Obama Kesal UU Imigrasi AS Terhambat Kongres

Rep: C80/ Red: Erik Purnama Putra
Barack Obama
Foto: ap
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Barack Obama mengatakan kepada kabinetnya pada hari Selasa (2/7), untuk mencari daerah, di mana ia mungkin bisa memerintah dengan kewenangan eksekutif tanpa harus terhambat didalam kongres

Dalam pertemuan di Gedung Putih, Obama dibawa bersama pejabat di pemerintahannya sehari setelah mengakui bahwa Kongres menemui  jalan buntu dan akan meminta agar bertindak atas otoritasnya sendiri, di mana ia dapat pada perbaikan imigrasi.

Obama mengatakan, ingin bekerjasama dengan Kongres apabila memungkinkan. "Tetapi jika Kongres tidak dapat melakukannya," katanya, dilansir Reuters. Kemudian, ia berkata pejabat kabinet dan kepala dinas harus mencari daerah di mana tindakan eksekutif bisa 'menunjukkan beberapa kemajuan nyata'.

"Orang-orang yang mengirim kami di sini, mereka hanya tidak merasa seolah-olah ada orang yang berjuang untuk mereka atau bekerja untuk mereka. Kita tidak selalu akan bisa mendapatkan hal-hal melalui Kongres. Tapi kami yakin sebagai heck dapat memastikan bahwa orang-orang kembali ke rumah tahu bahwa kita

mendorong agenda mereka dan bahwa kami bekerja keras atas nama mereka," kata Obama.

Komentar Obama sebesar pengakuan dia tidak mungkin untuk menghasilkan undang-undang substansial melalui Kongres tahun ini menjelang pemilihan kongres dalam pemilihan November.

Partai Republik sedang tidak dalam suasana yang bagus untuk kompromi menjelang pemilihan umum di mana mereka bisa mengambil alih kendali Senat dari Demokrat dan membangun mayoritas mereka di DPR.

Obama pada hari Senin, mengatakan Ketua DPR John Boehner tidak akan memilih pada undang-undang imigrasi tahun ini. Obama, yang telah mendorong untuk perbaikan imigrasi, mengatakan penasihatnya akan memberikan rekomendasi kepadanya pada akhir musim panas pada apa yang dapat ia lakukan secara administratif dalam masalah ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement