Selasa 08 Jul 2014 12:01 WIB

Total 9 Orang Tewas Tertembak Sepanjang Pekan Kemerdekaan AS

Pengunjuk rasa menuntut pengontrolan senjata api di depan Gedung Putih, Washington DC, AS, Jumat (14/12) waktu setempat.
Foto: Reuters
Pengunjuk rasa menuntut pengontrolan senjata api di depan Gedung Putih, Washington DC, AS, Jumat (14/12) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO-- Sejumlah penembakan yang menewaskan sembilan orang dan melukai 53 lainnya terjadi pada pekan liburan untuk memperingati kemerdekaan Amerika Serikat di Chicago, demikian pemerintah setempat mengatakan pada Senin.

Aksi kekerasan itu tersebar di beberapa tempat di kota ketiga terbesar Amerika Serikat mulai pada Kamis malam sampai Ahad tengah malam, demikian keterangan pihak kepolisian. Setidaknya terdapat 50 insiden penembakan yang membuat 53 orang terluka dan sembilan orang tewas.

Menurut laporan dari koran Chicago Tribune, terdapat sejumlah korban tambahan yang tertembak pada Senin dini hari sehingga jumlah keseluruhan menjadi 14 orang tewas dan lebih dari 80 lainnya luka-luka. Dari keterangan polisi diketahui terjadi 21 insiden penembakan pada Ahad.

Pada konferensi pers Senin pagi waktu setempat, Inspektur Kepolisian Chicago Garry McCarthy menyebut aksi kekerasan yang terjadi di kotanya disebabkan oleh peredaran bebas senjata api. Pihak kepolisian mengatakan bahwa dalam proses memburu pelaku, petugas keamanan telah menembak lima orang --dua di antaranya tewas.

McCharthy mengatakan bahwa para pelaku kriminal dan anggota geng seringkali membawa senjata api yang digunakan untuk melawan petugas keamanan. Mereka dapat dengan bebas membeli senjata karena diperbolehkan oleh undang-undang yang berlaku.

"Para anggota geng tersebut lebih takut kehilangan senjata dibandingkan tertangkap oleh polisi. Ada aturan tertentu yang harus berubah," kata McCharthy.

Sementara itu Wali Kota Chicago Rahm Emanuel juga mendesak pengetatan aturan kepemilikan senjata api. "Kekerasan ini tidak bisa diterima di manapun terjadi di kota kami. Sudah saatnya bagi semua orang untuk mengambil sikap," kata Emanuel dalam pernyataan tertulis pada Senin.

Ia menambahkan bahwa solusi untuk masalah itu tidak hanya bisa diselesaikan oleh satu kebijakan sederahana. Pada awal tahun 2014, Emanuel mengumumkan rencana pengamanan musim panas dengan menambah 300 personil kepolisian untuk berpatroli sepanjang pekan kemerdekaan Amerika Serikat (Fourth of July).

McCathy juga mengatakan bahwa jumlah korban tewas telah turun dari tahun ke tahun. Sampai pada Ahad, jumlah korban tewas akibat penembakan sepanjang 2014 adalah 185 orang atau turun dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 196 orang.

Insiden penembakan juga terjadi di negara bagian St. Louis di mana tujuh orang meninggal. Sementara di negara bagian Indiana, seorang petugas kepolisian tewas tertembak pada Sabtu malam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement