Selasa 08 Jul 2014 15:02 WIB

Bahrain Usir Seorang Diplomat AS

Diplomat
Foto: matanews
Diplomat

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Bahrain mengemukakan kepada seorang diplomat senior Amerika Serikat (AS), yang bertemu dengan wakil-wakil oposisi, bahwa dia tidak disenangi di kerajaan itu dan harus segera meninggalkan negara itu.

Kementerian Luar Negeri setempat menuduh Asisten Menteri Luar Negeri bagi Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Tenaga Kerja, Tom Malinowski melakukan campur tangan dalam urusan dalam negeri Bahrain, dalam satu pernyataan yang disiarkan kantor berita resmi BNA.

Kementerian Luar Negeri menyatakan Malinowski bertemu dengan satu partai untuk menjelekkan pihak lainnya. Mengacu pada oposisi yang dipimpin Syiah di negara Bahrain yang diperintah Sunni itu.

Kementerian Luar Negeri  menambahkan bahwa Malinowski tidak disenangi dan harus segera meninggalkan negara itu, karena campurtangannya dalam urusan dalam negerinya. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki mengatakan Malinowski tetap berada di Bahrain.

"Dia sedang berkunjung untuk menegaskan kembali dan memperkuat hubungan bilateral dan mendukung usaha-usaha reformasi dan rekonsiliasi Raja Hamad pada saat yang penting, khususnya dalam kejadian-kejadian di berbagai negara kawasan itu," kata Psaki.

Psaki mengatakan kunjungan Malinowski "telah dikoordinasikan jauh sebelumnya dan disambut hangat dan didukung oleh pemerntah Bahrain, yang tahu bahwa ra pejabat pemerintah AS secara rutin bertemu dengan semua kelompok politik yang diakui secara resmi.

"Bertentangan dengan hubungan bilateral kita yang telah lama terjalin dan melanggar perjanjian diplomatik internasional, pemerintah menekankan tanpa memberi tahu terlebih dulu dan setelah kunjungan dimulai," begitu pernyataan kementerian.

Psaki menyebut tindakan-tindakan itu tidak konsisten dengan kemitraan kuat antara Amerika Serikat dan Bahrain. Malinnowski bertemu dengan para pemimpin oposisi termasuk ulama Ali Salman, ketua oposisi utama Syiah gerakan Al-Wefaq yang adalah satu perhimpunan poltik yang memiliki izin, kata kelompok itu.

Al-Wefaq mengirim satu foto mengenai pertemuan itu di akun Twitter resminya, yang menunjukkan Salman duduk dekat Malinoski dan dua orang lainnya dengan satu bendera Al_Wefaq dan satu bendera Bahrain di latar belakang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement