Kamis 31 Jul 2014 18:44 WIB

Waspadai Penyebaran Ebola, Liberia Tutup Sekolah

Rep: c73/ Red: Maman Sudiaman
Para petugas kesehatan mengajarkan warga tentang virus Ebola dan bagaimana mencegah infeksi, di Conakry, Guinea.
Foto: (AP/Youssouf Bah)
Para petugas kesehatan mengajarkan warga tentang virus Ebola dan bagaimana mencegah infeksi, di Conakry, Guinea.

REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR -- Liberia akan menutup sekolah dan mempertimbangkan mengarantina beberapa warganya. Kebijakan  itu diberlakukan pemerintah di negara-negara Afrika Barat, untuk menghentikan wabah terburuk virus Ebola yang mematikan.

Menteri Informasi Liberia, Lewis Brown mengatakan kasus Ebola adalah darurat kesehatan masyarakat yang utama. Ia menambahkan, banyak warga Liberia yang tewas dan tengah sekarat akibat virus Ebola. Karena itu, perlu tindakan untuk menghentikan penyebarannya.

"Kami membutuhkan dukungan masyarakat internasional sekarang. Kami sangat membutuhkan bantuan yang bisa kami dapatkan," tuturnya seperti dilansir dari ChinaDaily, Kamis (30/7).

Sementara itu, pasukan keamanan di Liberia diminta untuk membantu menjalankan rencana pelaksanaan tersebut. Termasuk menempatkan seluruh pekerja non-pemerintah dalam 30 hari wajib cuti.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus Ebola yang menular telah menjadi penyebab tewasnya 672 penduduk di Afrika Barat seperti Liberia, Guinea dan Sierra Leone. Liberia menyumbang seperlima dari jumlah kematian tersebut.

Tingkat kematian dari wabah ini dilaporkan sekitar 60 persen. Meskipun disebutkan, penyakit ini dapat membunuh hingga 90persen dari mereka yang tertular.

Virus Ebola tergolong sebagai virus demam berdarah. Penyakit ini memiliki gejala termasuk pendarahan eksternal, pendarahan internal besar-besaran, muntah dan diare.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement