REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Para gerilyawan Islam yang menculik 49 warga Turki di konsulat Turki di Irak Utara pada Juni lalu, kemungkinan akan membebaskan pada sandera dalam satu atau dua hari mendatang.
"Kami mengejar kontak dengan semua pihak di Irak. Mereka (para sandera) dapat pulang kembali besok atau lusa," kata Menteri Pertahanan Turki, Ismet Yilmaz, Ahad (3/8).
Yilmaz mengatakan, Ankara telah memilih untuk dialog dengan penyandera setelah mengesampingkan setiap operasi militer yang bisa membahayakan para sandera. Para pejuang dari kelompok jihad Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menculik 49 orang Turki, termasuk diplomat dan anak-anak, dari konsulat Turki di Mosul pada 11 Juni setelah mereka merebut wilayah luas di Irak utara.
Pengumuman Yilmaz merupakan yang pertama dalam beberapa pekan mengenai nasib sandera. Beberapa hari setelah penculikan, pengadilan Turki memberlakukan penghentian pada liputan media tentang insiden tersebut mengutip kekhawatiran bagi keamanan Turki lainnya di Irak.
Turki telah menyarankan warganya untuk meninggalkan Irak terlepas dari situasi wilayah Kurdi relatif aman di timur laut.