REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Perdana Menteri Australia Tony Abbott menyebut jatuhnya Malaysia Airlines MH 17 di Ukraina timur sebagai pembunuhan massal.
Dalam kunjungannya ke Belanda untuk bertemu dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Abbott meletakkan karangan bunga dimana sisa jasad korban sedang diidentifikasi.
"Sangat jelas apa yang terjadi. Sebanyak 298 orang tidak bersalah dibunuh," ujar dia usai bertemu dengan Rutte di Den Haag, Senin (11/8).
MH 17 ditembak jatuh pada 17 Juli dan menewaskan seluruh penumpangnya. Sebagian besar penumpang berkewarganegaraan Belanda, Malaysia dan Australia.
Kelompok pendukung Rusia di Ukraina secara terbuka menyangkal keterlibatan mereka. Namun, kepada AP, seorang pejabat tinggi kelompok itu mengakui keterlibatan mereka. Tim investigasi kriminal Belanda masih melakukan pengumpulan bukti-bukti.