Rabu 13 Aug 2014 03:56 WIB

Australia Takut Ancaman ISIS

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nidia Zuraya
PM Australia, Tony Abbott.
Foto: AP
PM Australia, Tony Abbott.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri Australia Tonny Abbot menolak untuk terlibat lebih jauh di bidang militer di Irak Utara. Ia menyatakan tidak siap untuk berdiri di garda terdepan sebab ada kemungkinan gerakan the Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) menggunakan genosida.

Ketika berbicara dalam pertemuan intelijen tingkat tinggi dengan pejabat Inggris di London, Abbot menggambarkan kekejaman yang berlangsung di Irak Utara sebagai bencana kemanusiaan. Ia mengatakan Australia akan menyediakan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Yazidi yang dikepung oleh ISIS di Gunung Sinjar, Irak Utara.

"Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengatakan ancaman genosida oleh ISIS sangat mungkin berlaku dan tidak ada yang mau berdiri di depan jika menghadapi ancaman genosida ini," ujar Abbot, dilansir dari the Guardian, Rabu (13/8).

Abbot menegaskan sejauh ini Canberra hanya akan terlibat dalam misi kemanusiaan di Irak Utara. Negara Kangguru tersebut akan memastikan bahwa puluhan ribu pengungsi di Irak tidak akan menjadi korban pembunuhan lebih jauh oleh ISIS.

Canberra akan mengerahkan pesawat Hercules ke Gunung Sinjar pada akhir pekan ini. Pasukan Inggris juga berhasil mengirimkan air dan alat penerangan yang dapat diisi ulang untuk pengungsi Yazidi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement