REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kanada mengirimkan seribu dosis vaksin Ebola yang belum lolos uji coba ke Afrika Barat. Menteri kesehatan Kanada mengatakan pengiriman ini untuk membantu WHO memerangi epidemik Ebola.
Menteri Rona Ambrose menyebutkan sekitar 800 hingga 1000 dosis vaksin akan dikirimkan ke Afrika Barat melalui WHO. Virus mematikan ini dilaporkan telah menyebar hingga empat negara di Afrika Barat, yakni Sierra Leone, Nigeria, Liberia, dan Guinea.
Ambrose mengatakan pemerintah Kanada berkomitmen akan mendukung mitra internasionalnya termasuk menyediakan sejumlah staff membantu menanggulangi wabah ini, memberikan bantuan dana, dan memberikan vaksin uji coba.
Vaksin VSV-EBOV dikembangkan di Laboratorium Mikrobiologi Nasional Kanada di Winnipeg, Manitoba. Vaksin ini belum pernah diuji coba pada manusia. Namun dalam uji cobanya pada hewan, vaksin ini menunjukan keefektifannya.
Epidemik ini telah menewaskan lebih dari seribu warga sejak awal tahun ini. Namun, hingga kini belum ada obat yang dapat menyembuhkan penderitanya.
WHO pun telah menyatakan darurat kesehatan internasional. Untuk melawan virus ini, WHO juga telah mengizinkan penggunaan obat uji coba.