REPUBLIKA.CO.ID, Pada 15 Agustus 1914, sebuah kapal bernama SS Ancon singgah di Terusan Panama. Kapal tersebut merupakan kapal pertama yang secara resmi transit, di kanal yang akhirnya dibuka untuk bisnis tersebut.
Menapaki usianya yang ke 100 tahun, Panama menjadi salah satu prestasi tertinggi dalam revolusi perdagangan global. Lebih dari satu juta kapal telah melewati kanal sepanjang 80 km, yang memotong Amerika Utara dan Selatan tersebut serta menjadi penghubung Samudera Pasifik dengan Atlantik.
Dikutip dari The Telegraph, waktu transit rata-rata di kanal Terusan Panama memakan waktu delapan hingga 10 jam. Kanal ini menjadi jalan pintas bagi ribuan mil pelayaran. Contohnya mengurangi waktu perjalanan dari pantai timur AS ke Jepang, dan perjalanan Ekuador ke Eropa.
Pembangunan Terusan Panama kali pertama dicetuskan oleh Raja Charles V dari Spanyol, pada 1534. Butuh waktu 300 tahun untuk melakukan survey serius menjelajah wilayah Panama. Hingga akhirnya Presiden AS Ulysses S Hibah mengirim tim ekpedisi survey ke Amerika Tengah pada 1869.
Pembangunan kemudian diteruskan di bawah kepemimpinan Theodore Roosevelt pada 1904. Terusan Panama dibuka untuk umum pada 15 Agustus 1914. Terusan Panama telah berperan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen pada 2008.
Sejak dibuka, 14 ribu kapal melalui kanal ini per tahunnya. Sayangnya, Menurut Bank Dunia, sekitar sepertiga dari warga Panama justru hidup dalam kemiskinan. Di wilayah pedesaan keadaan lebih buruk lagi, kemiskinan meningkat sekitar 60 persen.
"Ini adalah negara yang bergerak sangat cepat tapi ada dua jalur," kata Tomas Bermudez dari Bank Pembangunan Inter-Amerika di Panama, seperti dilansir BBC News.
Panama awalnya dikontrol langsung oleh pemerintah AS hingga 31 Desember 1999. Awal 2000, Otoritas Panama mengambil alih penguasaan kanal. Sejak itu, Panama memeroleh banyak pujian mengenai cara mereka mengoperasikan kanal. Biaya transit di Terusan Panama, membawa pemasukan hingga 1 miliar dolar AS per tahun bagi pemerintah.
Menurut penelitian oleh Allianz, terjadi sekitar satu kecelakaan dari setiap empat ribu kapal yang melintas Terusan Panama. Kebanyakan kecelakan terjadi akibat menabrak pintu pengunci, sebanyak 53 kasus. Sementara kecelakaan tabrakan antar kapal terdapat 50 kasus.
Selama 20 tahun terakhir hanya ada satu kapal yang tenggelam dan satu kasus pembajakan. Untuk meminimalkan risiko kecelakan, Otoritas Panama banyak berinvestasi dalam berbagai pelatihan. Bahkan mereka berencana menyewa kapal Post-Panamax untuk melatih stafnya.