REPUBLIKA.CO.ID, MONROVIA -- Sedikitnya 17 pasien yang ditengarai terpapar virus ebola 'menghilang' di Liberia setelah sebuah pusat kesehatan di ibukota diserang. Pemerintah Liberia sebelumnya membantah bahwa pasien-pasien itu hilang dan mengatakan mereka dipindahkan ke fasilitas lain.
Wabah Ebola, yang menyebar dari Guinea ke Liberia, Sierra Leone dan Nigeria, telah menewaskan sedikitnya 1.145 orang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan pemeriksaan kesehatan untuk semua penumpang pesawat dari negara-negara yang terdampak.
WHO meminta pemeriksaan di bandara, pelabuhan dan perbatasan wilayah. Sejumlah maskapai sudah menghentikan penerbangan ke Guinea, Liberia dan Sierra Leone.
Sementara itu, Kamerun telah menutup perbatasan darat, laut dan udara dengan Nigeria, kata sejumlah laporan. Wabah ebola di Afrika Barat adalah yang terburuk di dunia hingga saat ini. Penyakit tersebut belum ada obatnya.
Kepala koordinator PBB di Sierra Leone, David McLachlan-Karr, mengatakan kepada BBC, Selasa (19/8), bahwa ebola telah menyebar ke 12 dari 13 negara di distrik negara itu. "Sierra Leone adalah negara terakhir yang terkena dampak ebola, sekarang justru jumlah kasus ebola di negara ini yang terbanyak," kata McLachlan-Karr.
Hingga saat ini ada 810 kasus ebola yang dilaporkan di Sierra Leone dengan jumlah kematian sebanyak 348 kasus.