Senin 25 Aug 2014 16:30 WIB

Surat Terakhir James Foley untuk Keluarganya

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nidia Zuraya
James Foley sebelum dieksekusi gerilyawan ISIS
Foto: www.nydailynews.com
James Foley sebelum dieksekusi gerilyawan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Orang tua James Foley, jurnalis AS yang tewas dibunuh oleh ISIS, memberikan sebuah surat yang ditulis oleh putranya saat ia ditahan. Semua surat yang ditulis oleh Foley untuk keluarganya itu telah disita oleh ISIS di Suriah.

Namun, pada Juni lalu, ia berhasil meminta seorang rekan tahanannya yang akan dibebaskan untuk memberikan surat tersebut. Dalam surat yang diunggah oleh keluarganya di akun Facebook Find James Foley, Foley menceritakan perjuangannya saat ditahan dan keinginannya untuk bebas.

"Hari-hari saya penuh dengan kelemahan dan kekuatan. Kami sangat bersyukur ketika seseorang dibebaskan, tapi tentu saja kami juga ingin bebas. Kami mencoba untuk saling menguatkan satu sama lain," kata Foley, seperti dilansir dari Independent.

Foley telah diculik pada 2012 ketika tengah meliput pemberontakan di Suriah. Namun, pada Selasa kemarin, kelompok radikal ISIS mengunggah sebuah video pemancungannya.

Suratnya itu mengungkap kebiasaan para tahanan. Foley ditahan bersama dengan 17 tahanan lainnya. Mereka menghabiskan waktu dengan membahas film, olahraga, dan hal-hal sepele lainnya. Mereka juga melakukan permainan menggunakan potongan-potongan yang ditemukan di sel penjara mereka.

"Permainan itu dan saling mengajari satu sama lain membantu kami melewati hari demi hari. Mereka sangat membutuhkan bantuan. Kami selalu mengulangi cerita dan tertawa bersama memecah ketegangan," tulisnya.

Foley juga bercerita, kenangan bersama keluarganya sangat membantunya untuk tetap kuat. "Saya mengingat saat bersama keluarga dan membawa saya keluar dari penjara ini. Memimpikan keluarga dan teman membawa saya keluar dan kebahagian mengisi relung hati saya. Saya tahu kalian memikirkanku dan mendoakanku. Dan saya sangat berterimakasih," katanya.

"Saya dapat merasakan kalian semua ketika saya berdoa. Saya berdoa agar kalian tetap kuat dan percaya. Saya merasa dapat menyentuh kalian bahkan dalam kegelapan ini ketika saya sedang berdoa," tulis Foley.

Ia pun mengenang masa kecilnya bersama kakak dan adiknya, saat liburan akhir pekan dan bermain. "Serigala dalam kegelapan, dan masih banyak petualangan lainnya," katanya.

Foley mengakhiri suratnya dengan menyebut "Grammy". "Tetaplah kuat karena saya membutuhkan bantuanmu untuk mendapatkan kembali kehidupan saya," tambahnya.

Pada Ahad (24/8), duta besar Inggris untuk AS menyatakan hampir berhasil mengidentifikasi anggota ISIS yang bertanggung jawab atas pembunuhan Foley.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement