Jumat 29 Aug 2014 13:55 WIB

Larangan Perjalanan ke Afrika Barat Dicabut

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Citra Listya Rini
WHO Meminta negara-negara di Afrika Barat mewaspadai penyebaran Ebola.
Foto: AP
WHO Meminta negara-negara di Afrika Barat mewaspadai penyebaran Ebola.

REPUBLIKA.CO.ID, GHANA -- Menteri-menteri kesehatan Afrika Barat sepakat mencabut larangan perjalanan ke Afrika Barat. Larangan ini sebelumnya diberlakukan untuk mencegah merebaknya virus Ebola ke negara-negara Afrika Barat. 

Dilansir dari BBC, para menteri yang melakukan rapat di Ghana ini mengikuti saran dari Badan Kesehatan Duia (WHO) yang menyatakan pelarangan perjalanan dapat menyebabkan berkurangan pasokan makanan serta membahayakan upaya untuk menghentikan virus mematikan ini. 

WHO mengatakan wabah virus di Afrika Barat ini telah menginfeksi lebih dari 20 ribu orang. Namun, jumlah korban yang terjangkit diperkirakan empat kali lebih banyak dari yang dilaporkan. "Jumlah kasus ini mungkin lebih tinggi 2-4 kali lipat dari jumlah kasus yang dilaporkan," kata asisten Direktur Jendral WHO Bruce Aylward di Jenewa. 

WHO mengatakan sangat penting pesawat kembali melakukan penerbangan utamanya melintasi wilayah tersebut. Pasalnya, pelarangan perjalanan dapat mengancam upaya pencegahan epidemik ini. "Ini bukanlah masalah Afrika Barat atau isu Afrika saja. Ini adalah masalah keamanan kesehatan global," kata Aylward. 

WHO juga merekomendasikan negara-negara yang terjangkit Ebola agar melakukan pemeriksaan screening untuk mewaspadai virus ini. Jumlah korban meninggal akibat virus Ebola di Liberia, Sierra Leone, Ginea, dan Nigeria tercatat telah mencapai 1.552 jiwa. Sedangkan sekitar tiga ribu orang lainnya dilaporkan telah terjangkit. 

WHO pun telah merencanakan untuk menggelontorkan dana sebesar 489 dollar AS yang akan digunakan selama sembilan bulan ke depan serta mengerahkan 750 pekerja internasional dan 12 ribu pekerja nasional di seluruh Afrika Barat. 

Pada Kamis (28/8), Nigeria juga telah mengkonfirmasi kasus kematian Ebola pertama kali di luar Lagos. Dokter yang terinfeksi penyakit ini pun dinyatakan telah meninggal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement