Jumat 29 Aug 2014 16:47 WIB

Jepang Berharap Jadi Mitra Utama Pemerintahan Jokowi-JK

Jokowi.
Foto: Facebook
Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID,  Laporan wartawan Republika, Rusdy Nurdiansyah dari Tokyo, Jepang

TOKYO, JEPANG-Duta Besar RI untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra menyatakan bahwa Jepang idealnya akan semakin menjadi perhatian dan mitra utama Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), terutama dalam keperluan dana untuk membangun perekonomian dalam pemerintahan mereka nanti.

''Jepang, mempunyai sleeping money yang amat besar, sementara bunga bank di dalam negeri Jepang amat kecil, yaitu 0,01 persen dan lazim disebut sebagai “bunga nol persen”. Secara teoritis, dana ini berpeluang besar untuk dapat dimanfaatkan dan ini bergantung skema yang kita tawarkan, disamping juga masalah kepercayaan (trust),'' ujar Yusron saat menerima Republika di rumah dinasnya di Tokyo, Jepang, Jumat (29/8).

Lanjut Yusron, sebuah sumber mengatakan bahwa saking besarnya, apabila sleeping money diberi bunga 2 persen per tahun saja pun, maka total bunga tersebut akan lebih besar dari total APBN negara-negara ASEAN.

''Logikanya, kalau kita mengajukan pinjaman kepada Jepang dengan bunga 1 persen saja pun, maka berarti bunga ini 100 persen lebih besar dari bunga bank dalam negeri Jepang yang hanya 0,01 persen tadi. Ini pasti merupakan tawaran yang menarik bagi Jepang. Sejauh mana kita sanggup meyakinkan Jepang, ini merupakan kunci yang utama,'' tutur Yusron.

Menurut Yusron, peluang kerjasama RI-Jepang amat banyak. Salah satunya adalah peluang kerjasama di bidang pertanian. Sejauh ini Jepang hanya sanggup memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri sebesar 56 persen, sedangkan sisanya dipenuhi dengan cara impor. Posisi ini amat rentan bagi Jepang sehingga tema utama politik ketahanan pangan Jepang sejak lebih dari satu dasawarsa terakhir ini adalah diversifikasi ketergantungan impor.

''Jepang amat riskan jika kebutuhan pangannya hanya tergantung pada impor dari dua atau tiga negara saja, terutama jika memikirkan kemungkinan embargo atau resiko-resiko lainnya. Inilah sebabnya maka langkah diversifikasi tadi mereka jalankan,'' jelasnya.

Dengan lahan yang luas, tenaga kerja yang melimpah serta iklim tropis, Indonesia sebenarnya memiliki keunggulan yang besar di bidang pertanian, dibanding negara-negara empat musim seperti Jepang dan lain-lain.

''Jika kita ingin bertarung dengan negara maju dalam hal industri otomotif dan elektronik, ini mungkin tidak mudah karena mereka amat unggul di bidang ini. Tapi, jika bertarung di bidang pertanian, saya yakin kita akan menang, terutama karena faktor alam kita,'' jelas Yusron.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement