REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hamas menolak keras rencana penyebaran pasukan internasional di seluruh Jalur Gaza.
"Setiap proposal yang tidak memenuhi aspirasi rakyat Palestina untuk memberikan kebebasan dari kependudukan dan mendirikan negara Palestina secara utuh, benar-benar akan ditolak," kata seorang pejabat senior Hamas Salah al-Bardaweel,seperti dilansir Xinhua, Senin (8/9).
Selain itu, pada Ahad, Hamas juga menyerukan Perdana Menteri Pemerintah Persatuan Palestina Rami Hamdallah untuk berhenti membuat alasan untuk tidak mengunjungi Jalur Gaza.
Sebelumnya, Hamdallah mengakui bahwa ia telah diancam jika mengunjungi Gaza tanpa membayar gaji selama delapan tahun terakhir untuk 50 ribu karyawan Hamas.
"Hamas menyerukan PM Hamdallah untuk datang ke Gaza dan memikul tanggung jawab terhadap Gaza dan rakyatnya dan berhentilah menciptakan alasan." tegas al-Bardaweel.