Ahad 14 Sep 2014 09:30 WIB

Sierra Leone Segera Evakuasi Dokter Positif Ebola

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Erdy Nasrul
Medical staff working with Medecins sans Frontieres (MSF) prepare to bring food to patients kept in an isolation area at the MSF Ebola treatment center in Kailahun, Sierra Leone July 20, 2014. (File photo)
Foto: Reuters/Tommy Trenchard
Medical staff working with Medecins sans Frontieres (MSF) prepare to bring food to patients kept in an isolation area at the MSF Ebola treatment center in Kailahun, Sierra Leone July 20, 2014. (File photo)

REPUBLIKA.CO.ID, FREETOWN -- Sierra Leone meminta sejumlah dana ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengevakuasi seorang dokter yang terpapar virus ebola di negara tersebut. Dr Olivet Buck adalah dokter keempat dari Sierra Leone yang tertular penyakit mematikan ini.

Virus ebola telah merenggut setidaknya 2.400 nyawa di Afrika Barat. Sebagian besar kasusnya terjadi di Liberia, Sierra Leone, dan Guinea. Buck, warga Sierra Leone, akan menjadi dokter pertama dari salah satu negara paling terpukul akibat virus ini. Tiga dokter lainnya lebih dulu meninggal di negara tersebut.

Dilansir dari the Washington Post, Sabtu (13/9), sebuah surat dari kantor Presiden Sierra Leone, Ernest Bai Koroma menyatakan ia telah menyetujui rencana evakuasi Buck ke rumah sakit di Hamburg, Jerman. Rumah sakit tersebut dinilai siap menerima pasien terkena virus ebola.

"Kami mendapat kabar bahwa kondisi Buck cukup parah," ujar Koroma.

Buck dinyatakan positif ebola pada Selasa lalu. Ebola bisa ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh dari orang yang menunjukkan gejala penyakitnya atau dari mayat korban ebola. Maka dari itu, petugas kesehatan, seperti dokter dan perawat sangat rentan terpapar wabah terburuk sepanjang sejarah ini.

Lebih dari 135 petugas kesehatan telah tewas sejauh ini. Padahal, Afrika Barat kekurangan tenaga kerja medis untuk membantu mengatasi penyakit ini. Sebelum Buck, Dr Sheik Humarr Khan meninggal akhir Juli lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement