Ahad 14 Sep 2014 20:13 WIB

Inggris Buru Milisi ISIS Pemenggal Kepala Warganya

David Cawthorne Haines yang juga terlihat di video eksekusi Steven Sotlof oleh ISIS
Foto: reuters
David Cawthorne Haines yang juga terlihat di video eksekusi Steven Sotlof oleh ISIS

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perdana Menteri David Cameron pada Minggu menyatakan tekad bahwa Inggris akan melakukan apapun untuk menangkap para pembunuh pekerja sosial warga Inggris yang kepalanya dipenggal oleh Negara Islam (IS).

Ia mengutuk pemenggalan itu sebagai "tindakan yang benar-benar jahat". Saat melakukan pemenggalan kepala terhadap sandera warga negara Barat ketiga dalam waktu kurang dari satu bulan, IS mengeluarkan video pada Sabtu malam.

Video itu memperlihatkan pemenggalan yang dialami oleh warga Inggris, David Haines, serta berisi ancaman pembunuhan terhadap satu sandera lainnya asal Inggris.

Sementara Presiden Barack Obama menyatakan dukungan Amerika Serikat terhadap "sekutunya yang sedang mengalami kedukaan mendalam", Cameron menghadapi seruan yang meningkat di dalam negeri agar militer Inggris bergabung dengan Washington untuk menyerang kelompok jihadis yang telah menguasai wilayah-wilayah di Suriah dan Irak itu.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry sedang berada di Paris untuk mendorong terwujudnya koalisi internasional yang luas dalam menghadapi IS.

Sejauh ini 10 negara Arab, termasuk Arab Saudi, telah memberikan dukungan mereka.

Upaya tersebut mendapat dorongan pada Minggu, yaitu ketika Australia mengumumkan bahwa pihaknya akan mengerahkan 600 tentara ke wilayah untuk bergabung dalam upaya melawan apa yang disebut Perdana Menteri Tony Abbott sebagai "gerombolan pembunuh".

Prancis pada Senin akan menjadi tuan rumah konferensi internasional soal Irak dan kantor Presiden Francois Hollande mengatakan "pembunuhan biadab" terhadap Haines merupakan alasan lainnya mengapa tekanan global terhadap IS diperlukan.

Cameron sendiri pada Minggu memimpin pertemuan komite darurat pemerintah sebagai reaksi terhadap video yang beredar melalui Internet, yang disebutnya memperlihatkan "pembunuhan yang tercela dan mengerikan terhadap seorang pekerja sosial yang tak bersalah" dan "tindakan yang benar-benar keji."

Gambar video memperlihatkan seorang milisi IS yang menggunakan penutup wajah mengklaim bahwa pemenggalan kepala itu dilakukan karena peranan Inggris dalam operasi terhadap kelompok tersebut.

Inggris belum menggabungkan diri dalam serangan-serangan udara AS terhadap IS di Irak, namun telah mulai mempersenjatai para pejuang Kurdi yang memerangi milisi-milisi tersebut di wilayah utara negara itu.

"Kami akan melakukan apapun yang kami bisa untuk memburu para pembunuh ini dan memastikan bahwa mereka diadili, tidak perduli berapa lama waktu yang diperlukan," kata Cameron.

Obama menyatakan pembunuhan terbaru itu sebagai tindakan "barbar" dan mengatakan AS "malam ini berdiri berdampingan erat dengan sahabat dan sekutu dekat kami dalam duka".

Dua wartawan AS dibunuh dalam situasi serupa dalam beberapa minggu terakhir ini --seperti diperlihatkan dalam dua video yang disebarkan melalui dunia maya.

Ancaman terhadap Haines dimuat dalam video terakhir yang memperlihatkan pemenggalan kepala wartawan Steven Sotloff.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement