Senin 22 Sep 2014 15:22 WIB

Meski Cacat, Pria Ini Tetap Membantu Anak-anak yang Cacat

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Ross Campbell boleh mendapat acungan jempol. Betapa tidak, pria yang mengalami keterbatasan fisik akibat kecelakaan yang menimpanya malah ingin anak-anak yang juga mengalami keterbatasan fisik tetap bisa menunggangi kuda dengan aman dan menyenangkan.

"Ini benar-benar memukul kehidupan saya, saya nyaris mati, juga saya buta selama enam bulan," ujar Ross Campbell saat ia mengalami kecelakaan akibat ledakan di tahun 1971.

Kecelakaan tersebut menyebabkan dirinya mengalami cacat fisik. Saat kejadian, Ross, seorang insinyur sipil, sedang mengawasi konstruksi di sebuah bendungan di Blayney, di negara bagian New South Wales, Australia.

Ia kebagian tugas untuk memecahkan batu-batu di dasar bendungan. Tapi salah satu sekering alat pemecah ternyata sudah kadaluarsa sehingga terjadilah ledakan. "Saya tidak sadar betapa bahaya-nya, karena memang tidak dikasih tahu. Kondisi saya sangat tidak nyaman, tetapi saya yakin kalau saya akan bisa melihat lagi," kenangnya.

"Saya kembali bisa melihat pada hari ulang tahun saya, dan itu adalah hadiah terbaik dalam hidupku," tambah Ross, belum lama ini.

Dengan waktu luang yang sedikit, Ross akhirnya memutuskan untuk menjadi sukarelawan bersama dengan organisasi "Riding for the Disabled". Organisasi yang berbasis di Orange, New South Wales ini membantu anak-anak yang memiliki keterbatasan fisik, tapi tetap ingin menunggang kuda.

"Dengan kecelakaan yang dialami dan menjadi buta menjadikan saya ingin menolong anak-anak tersebut," aku Ross.

Sukarelawan membantu anak-anak dengan keterbatasan fisik menunggangi kuda

Para sukarelawan adalah bagian tak terpisahkan dari organisasi tersebut. Mereka yang menjadi sukarelawan berasal dari beraneka latar belakang yang mendedikasikan waktunya untuk membantu anak-anak dengan keterbatasan fisik, agar bisa menunggang kuda dengan aman dan menyenangkan.

Ross bahkan telah menjadi wakil presiden dari organisasi tersebut, yang juga dikenal dengan istilan 'Dad's Army'. Istilah ini diberikan bagi sejumlah sukarelawan yang datang ke arena berkuda, setidaknya seminggu sekali untuk membantu persiapan. 

Ia bangga dengan perannya sebagai sukarelawan karena memberikan kebahagiaan tersendiri bagi organisasi.

"Ini juga telah memberikan keuntungan yang luar biasa, salah satu yang memberikan kepuasan dalam hidup saya, selain membesarkan keluarga. Saya senang bisa bergabung bersama Riding for the Disabled."

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement