REPUBLIKA.CO.ID, KABUL-- Presiden Afghanistan terpilih Ashraf Ghani direncanakan akan dilantik dalam sebuah upacara di istana kepresidenan di Kabul.
Dilansir dari BBC News, pelantikan Ghani akhirnya datang setelah enam bulan kebuntuan akibat sengketa pemilu. Tuduhan kecurangan pemilu membuat dilakukannya penghitungan ulang.
Berdasarkan kesepakatan Ghani ditunjuk sebagai presiden sementara saingannya Abdullah Abdulla akan menjadi menteri utama. Keduanya akan berbagi pemerintahan.
Sementara Taliban menggambarkan kesepakatan tersebut sebagai sesuatu yang palsu dan diatur Amerika Serikat. Tapi Ghani memujinya sebagai kemenangan besar.
Ghani memuji transfer demokratis pertama kekuasaan di negara itu. Ia juga menjadikan saingannya Abdullah, sebagai mitra dalam pemerintahan.
Abdullah juga akan disumpah bersama dengan 100 pejabat lainnya dalam pelantikan Ghani.
Ghani berbicara tentang kesepakan kesatuan pada Ahad lalu. Ia menyerukan Afghanistan untuk membangun ekonomi sendiri dan menarik rekan-rekan Afghanistan untuk membantu membasmi korupsi.