Selasa 30 Sep 2014 05:35 WIB

Perangi Ebola, PBB Buka kantor Pusat di Ghana

Rep: c66/ Red: Esthi Maharani
Petugas kesehatan mengangkut jasad penderita Ebola dari ruang isolasi. (ilustrasi)
Foto: EPA/Ahmed Jallanzo
Petugas kesehatan mengangkut jasad penderita Ebola dari ruang isolasi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ACCRA - PBB resmi membuka kantor pusat di Ghana, Senin (29/9). Pembukaan kantor pusat tersebut ditujukan untuk memaksimalkan penanganan terhadap krisis ebola di Afrika Barat.

Dengan pembukaan kantor pusat tersebut, pendistribusian bantuan internasional diharapkan dapat berjalan baik. PBB menginginkan krisis akibat wabah ebola yang menyebar di Afrika Barat cepat dihentikan.

"Misi PBB untuk tanggap darurat ebola kini bertugas untuk mencari tahu kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam penanganan ebola dan sudah sampai dimana bantuan yang diberikan," ujar direktur komunikasi Organisasi Kesehatan PBB (WHO), Senin (29/9).

Hingga saat ini, fasilitas kesehatan untuk penanganan ebola di Afrika Barat telah diperbanyak oleh WHO. Fasilitas tersebut diantaranya 1500 tempa tidur untuk perawatan pasien ebola. Namun, jumlah ini masih perlu ditambah, serta fasilitas pelindung bagi para petugas medis.

Beberapa pekan terakhir, WHO juga menjanjikan bantuan besar pada wilayah yang sumber dayanya sangat tidak memadai, seperti di Nimba County, Liberia. Di wilayah tersebut, selain tidak memadai jumlah pasien penderita ebola dilaporkan sangat banyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement