Selasa 16 May 2023 20:56 WIB

Republik Ghana Mereplikasi Program Imunisasi Pemprov Jabar

Ghana diketahui telah memberlakukan National Vaccine Institute Bill pada tahun 2023.

Imunisasi pada anak (Ilustrasi). Pemerintah Republik Ghana, Afrika Barat, berniat mereplikasi sistem dan pengalaman program imunisasi nasional yang kini bergulir di Provinsi Jawa Barat (Jabar), sebagai rujukan pengembangan program serupa di negaranya.
Foto: Republika/Musiron
Imunisasi pada anak (Ilustrasi). Pemerintah Republik Ghana, Afrika Barat, berniat mereplikasi sistem dan pengalaman program imunisasi nasional yang kini bergulir di Provinsi Jawa Barat (Jabar), sebagai rujukan pengembangan program serupa di negaranya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Republik Ghana, Afrika Barat, berniat mereplikasi sistem dan pengalaman program imunisasi nasional yang kini bergulir di Provinsi Jawa Barat (Jabar), sebagai rujukan pengembangan program serupa di negaranya.

"Ini adalah hari keempat kami berada di Indonesia, setelah kemarin ke Jakarta dan hari ini di Kota Bandung. Kami ingin mengembangkan kapasitas kami dalam program imunisasi," kata Policy Planning Monitoring and Evaluation Division-PPME Sophia Kesewa Ampofo Kusi saat berdiskusi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar di Bandung, Selasa (16/5/2023).

Baca Juga

Sophia yang juga sekaligus Ketua Delegasi Ghana mengatakan kabar tentang keberhasilan Indonesia dalam memvaksinasi masyarakat telah sampai ke Republik Ghana. Untuk itu pihaknya tertarik melihat langsung berbagai pengalaman dan capaian program tersebut.

Program imunisasi yang kini diterapkan di Provinsi Jabar dipilih sebagai rujukan sebab mewakili populasi terbanyak di Indonesia, berkisar 49 juta lebih jiwa.

Republik Ghana mengutus sejumlah perwakilan pemangku kepentingan kesehatan yakni Expanded Programme on Immunization Programme, Ghana Health Service (GHS) William Opare, Regional Director Upper West GHS Damien Punguyire, Community Health Nurse Kumasi GHS Owusu Bright, Ghana Coalition of NGOs in Health Amissah-Nyarko Bright, Resource Mobilization Unit, Ministry of Health Rita Baaba Tandoh-Apau, dan District Director of Health Service, Kumbungu District, Northern Region Dr Seidu Barikisu Abubakari.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes JabarRochady Hendra Setya Wibawa memaparkan sejumlah capaian program imunisasi di Jabar pada 2021 yang belum mencapai target yaitu 89,4 persen. Namun pada 2022 cakupan imunisasi meningkat menjadi 107 persen. Sedangkansecara nasional pada 2022 mencapai 99,6 persen untuk imunisasi dasar lengkap dan imunisasi dasar baduta lengkap mencapai 97,8 persen.

"Namun pada rentang waktu 2022 hingga 2023, kembali terjadi beberapa kasus penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi yang dikategorikan Kejadian Luar Biasa (KLB), diantaranya di Purwakarta," katanya.

Ia juga memaparkan tentang sejumlah tantangan yang dihadapi Jabar, diantaranya kelompok anti-vaksin yang kini terdeteksi berada di Kelurahan Sitopeng, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Kawasan tersebut termasuk sulit untuk ditembus program imunisasi sebab muncul penolakan dari mayoritas masyarakat setempat.

"Mulai dari pemerintah daerah, tokoh agama, sudah masuk (memberikan sosialisasi manfaat imunisasi) ke kawasan itu, tapi penolakan sangat kuat," katanya.

Dinkes setempat juga melibatkan peran UNICEF, tapi lokasinya sulit untuk ditembus petugas. "Kota Cirebon masih menjadi wilayah dengan cakupan imunisasi yang rendah di Jabar," katanya.

Sejumlah strategi akselerasi imunisasi juga diupayakan Dinkes Jabar, diantaranya melalui peran bidan desa hingga implementasi layanan digital Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK). "Khusus pembiayaan untuk bidan desa, melibatkan asuransi sosial (BPJS Kesehatan). Kami memfasilitasi biaya transportasi selama mereka bekerja sebagai koordinator imunisasi, koordinator logistik dan lainnya sampai ke desa," katanya.

Usai berdialog dengan otoritas kesehatan di Jabar, rombongan meninjau fasilitas ruang penyimpanan dingin vaksin Dinkes Jabar. Kunjungan delegasi kesehatan Republik Ghana ke Indonesia dalam rangka Program International Study Tour to Health Institutions of Excellence in Immunization dimulai sejak 15 Mei 2023.

Ghana diketahui telah memberlakukan National Vaccine Institute Bill pada tahun 2023 dan telah mendirikan Institut Vaksin Nasional pada 10 Mei 2023, untuk mengembangkan arah kebijakan dan implementasi produksi dan pembuatan vaksin di negaranya.

Dalam pertemuan sebelumnya di Jakarta, delegasi Kemenkes Ghana juga bertemu dengan Direktur Investasi dan Penyaluran Dana-Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI). Pertemuan ini terkait dengan diluncurkannya Vaccine Institute di Ghana.

Selain melakukan pertemuan bilateral, delegasi Kemenkes Ghana juga melakukan study visit di Kota Bandung selama 16 hingga 17 Mei 2023. Dalam kunjungan selama dua hari itu, para delegasi meninjau secara langsung pelaksanaan imunisasi di puskesmas dan posyandu di Kota Bandung, dan dilanjutkan ke PT Bio Farma untuk mengetahui tentang manajemen, distribusi, dan proses penyimpanan vaksin, Rabu (17/5/2023).

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement