Sabtu 04 Oct 2014 22:21 WIB

Misi PBB Kirim Helikopter untuk Perangi Ebola

Pejalan kaki melewati mural yang memperlihatkan gejala ebola di Monrovia, Liberia.
Foto: Reuters
Pejalan kaki melewati mural yang memperlihatkan gejala ebola di Monrovia, Liberia.

REPUBLIKA.CO.ID, FREETOWN -- Misi Tanggap Darurat Ebola Perserikatan Bangsa Bangsa akan membawa lima helikopter, kendaraan dan sepeda motor untuk mengangkut pasien dan menjangkau masyarakat di Afrika Barat guna meningkatkan upaya memerangi epidemi, menurut pimpinan misi, Jumat.

Pemerintah Guinea, Sierra Leone dan Liberia sedang berjuang untuk mengatasi wabah terburuk dalam sejarah dari demam berdarah yang mematikan itu.

Wabah itu telah melumpuhkan sistem kesehatan negara-negara tersebut, yang memang buruk, sehingga dapat dijumpai pasien-pasien Ebola sekarat di jalanan. Negara-negara itu juga mengalami kekurangan ambulans, staf kesehatan, tempat tidur rumah sakit dan alat-alat kesehatan dasar.

Organisasi Kesehatan Dunia, Jumat, memperbarui data korban tewas menjadi sedikitnya 3.439 dari 7.492 terduga kasus, kemungkinan dan kasus yang dikonfirmasi. Epidemi itu telah menimbulkan dampak yang sangat buruk di negara miskin Liberia, Sierra Leone dan Guinea.

"Kami harus secepat yang kami bisa karena setiap hari lebih lama maka lebih banyak orang tewas dan itu tidak dapat diterima," kata Antony Banbury, diplomat Amerika Serikat berusia 50 tahun yang memimpin Misi Tanggap Darurat Ebola PBB (UNMEER).

"Tidak seorang pun yang seharusnya berada dalam ilusi bahwa permasalahan itu akan mudah (untuk diselesaikan)," kata Banbury kepada wartawan di Freetown, ibukota Sierra Leone, setelah bertemu dengan otoritas negara.

"Ribuan orang tewas dan lebih banyak yang akan tewas besok."

Banbury mengatakan UNMEER akan fokus pada penyediaan logistik. Misi itu akan membawa lima helikopter, kendaraan dan sepeda motor pekan depan untuk memberikan alat transportasi yang lebih baik bagi para pekerja mobilisasi masyarakat untuk melacak potensi kontak Ebola guna menghentikan penyebaran wabah itu.

WHO telah menyatakan epidemi Ebola sebagai darurat kesehatan masyarakat internasional, dan para pemerintah mulai dari Amerika Serikat hingga ke Tiongkok, Kuba dan Inggris telah mengirim tentara dan petugas kesehatan untuk membantu mencegah penyakit tersebut.

Sebagai bagian dari upaya Amerika Serikat untuk membantu mencegah penyebaran Ebola, Pentagon mengatakan pada Jumat jumlah personil militer yang dapat dikerahkan ke Afrika Barat bisa mencapai hampir 4.000 personil, lebih dari perkiraan sebelumnya sekitar 3.000 personil.

Yayasan amal Inggris, Save the Children, Kamis, mengatakan bahwa lima orang di Sierra Leone tertular Ebola setiap jam. Organisasi itu memperingatkan bahwa jumlah itu bisa menjadi dua kali lipat pada November jika tindakan mendesak tidak diambil.

sumber : a
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement