REPUBLIKA.CO.ID, SIERRA LEONE -- Rekor baru korban ebola terpecahkan. Sebanyak 121 orang meninggal karena penyakit Ebola dalam satu hari di Sierra Leone, Ahad (5/10). Angka statistik pemerintah bagian kesehatan juga mencatat beberapa infeksi baru. Pada Sabtu, angka kematian tercatat meningkat dari 557 menjadi 678 hanya dalam satu hari. Sementara infeksi baru yang dilaporkan oleh Pusat Operasi Darurat Sierra Leone mencapai 81 kasus baru, yang termasuk demam hemorrhagic. Penyakit Ebola pertama kali dilaporkan pada Maret di Guinea dan telah menyebar ke negara tetangga seperti Liberia dan Sierra Leone. Penyakit ini menjadi wabah epidemik terburuk sejak diidentifikasi pada 1976. Ebola juga menyebar hingga Nigeria dan Senegal namun masih berada dalam kendali. Bahkan Amerika Serikat telah melaporkan kasus Ebola pertama di Texas. WHO melaporkan total kematian dari penyakit ini mencapai 3.439 dengan 7.492 kasus di Afrika Barat dan AS. Lembaga statistik PBB mencatat angka tertinggi diperoleh Sierra Leone. Setelah respon yang lambat, kali ini pihak internasional mulai membantu Afrika Barat. AS mengirim sekitar empat ribu personil militer ke area wabah Liberia untuk membantu melawan Ebola. Inggris dan Cina juga mengirim tenaga ke Sierra Leone. Kuba juga mengirim sekitar 165 tim medis termasuk spesialis dan perawat ke sana minggu lalu. Wakil Menteri Kesehatan dan Kebersihan Kuba, Madina Rahman mengatakan pada Sabtu tim Kuba akan menetap di sana sekitar enam bulan. ''Semua tim akan menyebar di Sierra Leone,'' kata dia dikutip Reuters.