Jumat 10 Oct 2014 07:10 WIB

Respons Dunia Terkait Ebola Dianggap Kalah Cepat

Rep: Gita Amanda/ Red: Mansyur Faqih
Sekjen PBB menyampaikan laporan mengenai krisis ebola di hadapan petinggi IMF dan Bank Dunia (9/10).
Foto: Reuters
Sekjen PBB menyampaikan laporan mengenai krisis ebola di hadapan petinggi IMF dan Bank Dunia (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, FREETOWN -- Para pemimpin negara Afrika Barat merasa sangat khawatir dengan cepatnya penyebaran epidemi ebola. Mereka mengatakan, virus tersebut menyebar melampaui kecepatan respons dunia terhadapnya.

Dilansir dari Aljazeera, Direktur Bank Dunia juga menyatakan hal serupa. Menurut Jim Yong Kim seluruh benua Afrika berisiko terpapar ebola, sementara seluruh dunia juga teracam. 

"Ibu dan bapak, kecuali kita cepat merespon untuk menghentikan epidemi ebola, maka masa depan tak hanya Afrika Barat tapi mungkin seluruh Afrika dipertaruhkan," katanya dalam pertemuan membahas mengenai respons ebola pada Kamis (9/10).

Hal senada juga diungkapkan Presiden Sierra Leone Ernest Bai Koroma. "Orang-orang kami sedang sekarat," katanya. 

Koroma juga mengatakan, dunia tak menanggapi dengan cukup cepat sehingga banyak dokter dan perawat yang terus tewas.

Ia merujuk pada laporan mengenai seorang dokter kelahiran Uganda, John Taban Dada yang tewas Kamis pagi akibat ebola di Monrovia. Dia adalah dokter keempat yang tewas di Afrika Barat sejak wabah menyebar. 

Lebih dari sembilan puluh petugas kesehatan termasuk perawat dan asisten dokter, tewas akibat ebola. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka terbaru menunjukkan 3865 orang tewas akibat ebola.

Negara-negara Afrika Barat seperti Guinea, Liberia dan Sierra Leone merupakan yang paling parah penyebarannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement