REPUBLIKA.CO.ID,HONGKONG--Puluhan lelaki bertopeng menerobos barikade di lokasi utama unjuk rasa pro-demokrasi, Senin, sehingga memicu bentrok saat para pendemo berupaya mendorong mereka balik, sementara polisi mencegah terjadinya huru-hara.
Sekelompok lelaki, banyak diantaranya mengenakan masker bedah, turun di garis depan aksi massa di Admiralty dekat kawasan pusat perdagangan Hongkong, beberapa jam setelah polisi masuk untuk memindahkan barikade dan mempersempit lokasi demo.
Dua lelaki dari kelompok bertopeng itu diringkus polisi, yang juga membentuk barisan mengelilingi kelompok itu.
Para pengunjuk rasa yang juga diserang kelompok kriminal terorganisir yang dikenal sebagai tiga serangkai (Triads) di lokasi lain di Mongkok meneriakkan: "Senjata! Senjata!" serta "Tahan Triads".
Rekaman televisi menunjukkan seorang lelaki bertopeng dipaksa menjatuhkan sebilah pisau lipat kecil.
Para pengemudi taksi yang menyuarakan keputusasaan atas aksi yang telah berlangsung selama lebih dari dua pekan dan menyebabkan kemacetan parah lalu lintas, menambah keributan dengan berkumpul di dekat lokasi dan membunyikan klakson mobil serta meneriaki para pendemo.
Beberapa pengemudi membawa kertas bertuliskan "Kami tidak bisa menerima ini lebih lama lagi", yang ditempelkan di bagian depan taksi mereka.
Kelompok lain yang menentang aksi "Occupy" pro-demokasi juga muncul di Admiralty dan meneriakkan, "Occupy ilegal" serta menuntut agar jalan dibuka kembali.
Polisi membentuk barisan di depan pengunjuk rasa anti-pendudukan sementara truk-truk dengan kren yang tiba di lokasi mulai menyingkirkan barikade, demikian dilaporkan fotografer AFP.