REPUBLIKA.CO.ID,
JENEWA -- WHO memperingatkan epidemik Ebola mengancam keberlangsungan hidup masyarakat serta dapat menyebabkan kegagalan negara. Kepala WHO Margaret Chan mengatakan virus yang telah mewabah ini menjadi masalah internasional yang mengancam krisis perdamaian dan keamanan.
Ia juga memperingatkan kepanikan masyarakat dapat menyebabkan virus ini menyebar dengan cepat. "Saya tidak pernah menyaksikan krisis kesehatan yang mengancam keberlangsungan hidup masyarakat dan pemerintah di negara yang sangat miskin. Saya tak pernah melihat penyakit menular menyebabkan kegagalan negara," jelasnya seperti dikutip dari BBC.
Chan juga memperingatkan dampak ekonomi dari kepanikan akibat virus ini. Ia mengatakan Bank Dunia memperkirakan 90 persen dampak kerugian dari wabah ini akan semakin meningkat akibat kepanikan masyarakat yang berusaha menghindari infeksi ini.
Dilansir dari BBC, sebagian besar para petugas medis mengabaikan seruan aksi mogok di Liberia yang merupakan negara terparah terjangkit Ebola. Para petugas medis dan perawat telah didesak melakukan aksi mogok terkait situasi ini serta rendahnya gaji yang diberikan.
Meskipun begitu, sebagian besar petugas medis masih bekerja normal seperti biasanya. Pejabat serikat pekerja mengatakan pemerintah telah memaksa pekerja. Namun, pemerintah mengatakan hanya meminta mereka untuk bertindak rasional.