Ahad 19 Oct 2014 05:35 WIB

Polisi Madagaskar Tembakkan Gas Air Mata kepada Demonstran

Pulau Madagaskar
Pulau Madagaskar

REPUBLIKA.CO.ID, ANTANANARIVO -- Polisi Madagaskar Sabtu (18/10) menggunakan gas air mata untuk membubarkan unjuk rasa oleh pendukung mantan presiden Marc Ravalomanana, yang ditempatkan di bawah tahanan rumah setelah kembali dari pengasingan di Afrika Selatan.

Hingga 300 orang tampil untuk protes yang dilarang di ibu kota Antananarivo, melempari mobil-mobil polisi dan membakar kotak-kotak kardus.

Seorang pria dua jarinya hancur ketika mencoba untuk memindahkan batu besar untuk memblokir jalan. Ia ditangkap oleh polisi dan dibawa ke rumah sakit.

Polisi menangkap dua orang lain, termasuk seorang politisi yang berpidato kepada massa.

Ravalomanana secara efektif ditahan dalam tahanan rumah di Antsiranana (Diego Suarez) di utara pulau Samudra Hindia.

Mantan presiden, yang dijatuhi hukuman in absentia penjara seumur hidup dengan kerja keras itu, menyelinap kembali ke Madagaskar pada Senin, setelah lima tahun kudeta militer dan dua bulan protes kekerasan memaksa dia untuk melarikan diri ke Swaziland dan kemudian ke Afrika Selatan.

Setelah kembali, ia segera ditangkap oleh pasukan khusus bersenjata berat, tetapi sebelumnya tidak memberitahu pendukungnya bahwa dia tetap memegang "banyak kekuatan" dan bahwa pengganti presiden adalah" bukan pilihan rakyat".

Pemecatan Ravalomanana, pengasingan dan persaingan pribadinya berlangsung sengit dengan penerusnya, Andry Rajoelina, membuat negara kepulauan yang sangat tergantung pada kopi, vanili dan produk pertanian lainnya itu terpolarisasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement