Ahad 19 Oct 2014 05:19 WIB

Obama Minta Warga AS Tidak Panik Soal Ebola

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Hazliansyah
Presiden AS Barrack Obama saat berbicara tentang wabah ebola di New York (26/9).
Foto: Reuters
Presiden AS Barrack Obama saat berbicara tentang wabah ebola di New York (26/9).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama mendesak penduduk Amerika untuk menghindari histeria wabah penyakit Ebola, Sabtu (18/10). Ia juga meminta warganya mengesampingkan gagasan larangan masuknya warga dari negara-negara Afrika Barat yang terjangkit Ebola ke AS, karena pembatasan dapat memperburuk keadaan. 

Anggota parlemen AS pekan ini mendesak Obama melarang orang-orang dari negara di Afrika Barat seperti Liberia, Sierra Leone, dan Guinea memasuki AS. Namun, Obama mengaku bahwa ia tidak condong ke kebijakan itu.

"Kita tidak bisa hanya menghindar dari Afrika Barat,’’ kata Obama, seperti dikutip dari laman Al-Arabiya, Ahad (19/10). 

Ia menambahkan, hal itu akan membuat pemindahan tenaga kesehatan dan pasokan ke wilayah tersebut menjadi lebih sulit. Selain itu akan memotivasi orang yang mencoba untuk keluar daerah Afrika Barat dalam menghindari pemeriksaan. Sehingga, kasus penyakit mematikan itu sulit untuk dilacak.  

Ia mengakui butuh waktu untuk melawan penyakit ini. Namun ia meminta warga AS menempatkan penyakit ini dalam satu perspektif, bahwa hanya tiga kasus Ebola yang telah didiagnosa AS.

Selain itu penyakit itu tidak mudah menular. Meski diakuinya bahwa Ebola adalah penyakit serius, tapi tidak berarti warga menjadi histeria atau ketakutan.

"Apa yang kita lihat sekarang bukanlah wabah atau epidemi Ebola di Amerika," katanya. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement