REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Tentara Libya dan sekutu-sekutunya menguasai salah satu dari kamp-kamp terluas milisi Islam di kota Benghazi, kata para pejabat militer, Jumat (24/10).
Dengan menguasai kamp itu, pertama dibangun oleh milisi yang membantu menggulingkan orang kuat Muamar Gaddafi tahun 2011, akan merupakan kemajuan penting lebih jauh bagi militer setelah merebut bandara Benghazi.
Libya terpecah antara suku-suku yang bertikai dan faksi-faksi politik dengan dua pemerintah bersaing bagi legitimasi sejak satu kelompok bersenjata dari kota Misrata Libya barat menguasai ibu kota Tripoli Agustus memaksa pemerintah Perdana Menteri Abdullah al-Thinni yang diakui internasional berkantor di satu kota daerah timur.
Negara-negara Barat dan tetangga-tetangga Libya khawatir konflik itu dapat menyeret produser minyak penting itu ke perang saudara.
Pekan lalu, tentara dan pasukan yang mendukung seorang mantan jenderal dan didukung para pemuda melancarkan satu serangan terhadap milisi Islam Ansar al-Sharia menguasai kamp 17 Februari dan bagian-bagian lain kota itu.
Lebih dari 120 orang tewas sejak itu, kata para dokter.
Pergolakan itu adalah bagian dari konflik yang luas di negara Afrika utara itu di mana mantan pemberontak menggunakan senjata-senjata untuk berperang bagi kekuasaan dan pembagian pendapatan minyak.
Militer mengamankan kamp milisi Islam itu, kata Ahmed al-Mismari, juru bicara kepala staf. "Kami sedang membersihkan kamp itu," katanya. Mohamed El Hejati, juru bicara mantan jenderal Khalifa Haftar sekutu militer juga mengatakan hal yang sama.
Tidak mungkin bagi seorang wartawan Reuters untuk mendapatkan akes ke darah itu. Suara tembakan dapat terdengar di beberapa bagian kota itu.
Militer telah mengusir milisi itu dari daerah tersebut dekat bandara kota itu yang mereka berusaha rebut selama beberapa pekan. Kesatuan-kesatuan tentara baru tiba pekan ini di Benghazi, kehadiran pertama pasukan pro-pemerintah di kota itu.
Militer telah mengklaim meguasai kamp itu pekan lalu. Kini satu rekaman video yang disiarkan di media sosial menunjukkan tentara duduk di tank-tank pintu gerbang kamp itu dan merayakan kemenangan. Seorang tentara mengemukakan kepada Reuters melalui telepon tentara sedang berusaha mencari bom-bom sebelum memasuki kamp itu.
Benghazi telah menjadi medan tempur sejak Haftar mengmumkan perang terhadap milisi Islam Mei, dengan menggunakan pesawat-pesawat udara memerangi milisi Ansar al-Sharia, yang dituduh Washington terlibat serangan tahun 2012 pada bekas konsulat Amerika Serikat di mana dubes AS tewas.
Situasi di Benghazi dan daerah-daerah lain Libya tidak stabil karena militer tidak dapat menguasai milisi-milisi yang memiliki senjata sering lebih baik ketimbang tentara.
Pasukan Haftar memiliki pesawat-pesawat dari angkatan udara Libya kendatipun lawan-lawannya mengatakan ia didukung Mesir, yang khawatir meluasnya kelompok garis keras. Haftar membantah tuduhan ini.
Sebagian besar kedutaan besar asing menarik para staf mereka pada musim panas ketika pasukan yang dipimpin milisi Misrata mengusir satu pasukan dari Tripoli.