Senin 27 Oct 2014 10:18 WIB

Presiden Ukraina Memulai Pembicaraan Koalisi

Rep: Gita Amanda/ Red: Winda Destiana Putri
Petro Poroshenko
Foto: Kyivpost
Petro Poroshenko

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV-- Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan, akan memulai pembicaraan untuk menjalin koalisi di parlemen pekan depan.

Hal ini dilakukan menyusul hasil pemilu yang menunjukkan dominasi blok politiknya dan pasukan pro-Barat lainnya.

Dilansir dari Aljazirah, Senin (27/10) Poroshenko mengatakan hasil akhir pemilu pada Ahad lalu diperkirakan akan keluar dalam 10 hari.

Menurutnya waktu tersebut cukup lama untuk bisa menyelesaikan pembicaraan koalisi. Ia menagatakan, akan memilih perdana menteri yang diusulkan koalisis yang terbentuk nantinya.

Pemilihan umum digelar setelah delapan bulan pemberontakan yang menggulingkan presiden Viktor Yanukovich. Pemilihan dilangsungkan untuk menyelesaikan pergeseran bersejarah terkait pengaruh Rusia pada Ukraina.

Jajak pendapat menunjukkan, blok Poroshenko memenangkan 23 persen suara. Sementara tempat kedua diisi Front Rakyat, partai Perdana Menteri Arseniy Yatsenyuk.

Presiden Ukraina mengatakan dalam pidato televisinya pada Sabtu, ia ingin undang-undang baru nanti akan mendukung agenda-agenda pro-Eropa dan memutuskan hubungan masa lalu dengan Rusia.

"Tanpa mayoritas (suara) di parlemen, Program Presiden hanya akan di atas kertas saja," katanya.

Munculnya kekuatan yang berkomitmen pada bersatunya Ukraina menempatkan hal baru pada hubungan dengan Rusia. Di mana selama ini kepemimpinan Kiev menyalahkan Moskow, atas dukungannya pada pemberontak.

Poroshenko menyebut pemilihan parlemen bertujuan membersihkan loyalis Yanukovich dan mengamankan legitimasi lebih lanjut untuk ke arah pro-Barat. 

Selama ini protes luas yang didukung Barat, di Ukraina, dikecam oleh Rusia. Rusia menganggap protes tersebut sebagai kudeta yang menyebabkan jatuhnya Yanukovich.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement