REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memuji upaya tanpa pamrih pekerja kesehatan yang bekerja di negara epidemi ebola, Senin (27/10). Dia juga mengkritik karantina yang diberlakukan bagi pekerja kesehatan yang kembali ke negara asalnya.
Pernyataan Ban itu disampaikan setelah seorang perawat AS dikarantina di New Jersey setelah bekerja di Sierra Leone. Perawat tersebut mengeluh dia diperlakukan seperti kriminal.
"Pekerja kesehatan yang kembali dan tidak terinfeksi adalah orang-orang luar biasa yang dimiliki kemanusiaan. Mereka tidak seharusnya menjadi subjek pembatasan yang tidak mempunyai dasar ilmiah. Mereka seharusnya tidak menerima stigma atas apa yang mereka lakukan," ujar Ban di markas Uni Afrika di Addis Ababa, Ethiopia, dikutip dari AFP.
Ban menambahkan kita semua tergantung pada perawat dalam perang melawan ebola. Dia meminta agar perawat tidak dikarantina karena mereka telah dengan sukarela melayani di negara epidemi ebola.
Jumat pekan lalu, perawat AS Kaci Hickox diisolasi di sebuah tenda di luar gedung utama rumah sakit di Bandara Internasional Newark di New Jersey. Dia juga diharuskan memakai pakaian pelindung dari kertas.
"Saya merasa hak asasi saya dilanggar," kata Hickox, Sabtu pekan lalu.
Dia bersikeras dia tidak memiliki gejala ebola dan hasil tesnya negatif ebola.